TangerangNews.com

Kalangan Remaja Paling Banyak Pakai Narkoba Jenis Ganja di Kabupaten Tangerang

Dimas Wisnu Saputra | Rabu, 6 September 2023 | 00:33 | Dibaca : 1481


Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tangerang Dedi Sutardi, Rabu 6 September 2023. (@TangerangNews / Dimas Wisnu Saputra)


TANGERANGNEWS.com-Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tangerang Dedi Sutardi menyebut kalangan remaja mendominasi jumlah pemakai narkoba di wilayahnya.

Biasanya, para remaja ini mengkonsumsi narkotika jenis ganja dan obat keras lainnya. Namun, untuk jenis sabu-sabu sangat minim kasusnya di kalangan remaja.

#GOOGLE_ADS#

 “Kalau yang rendah-rendah seperti ganja dan sebagainya baru remaja atau yang menengah-menengahnya ekstasi, tergantung karena kualitasnya beda dan harganya beda,” ungkap Dedi, Rabu, 6 September 2023.

Baca juga: Kepala Remaja Disiram Air Keras Sampai Terbakar saat Tawuran di Balaraja Tangerang, 13 Pelaku Ditangkap

Dedi mengatakan, wilayah Tangerang masuk ke dalam kategori penyebaran dan penyalahgunaan narkoba cukup tinggi. Hal itu didasari dari data dan informasi BNN Provinsi Banten.

“Yang tertinggi adalah Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, baru Kabupaten Tangerang. Tangerang Raya belum tertinggi untuk di Provinsi Banten,” kata Dedi.

Dedi menjelaskan, dari informasi yang didapat, beberapa kasus narkotika masih cukup banyak. Sampai pembuatannya pun sudah terdeteksi oleh pihaknya.

“Yang terakhir kemarin di Kecamatan Sindang Jaya itu. Itu kalau kemarin tidak ketahuan, itu kurang lebih (produksi) 25 ribu butir per hari,” terangnya.

Baca juga: Bus Sekolah Gratis Bakal Antar Jemput Pelajar di Tangsel untuk Cegah Polusi, Ini Rutenya

Adapun penyalahgunaan narkoba di dalam instansi pemerintah khususnya di wilayah Tangerang, pihaknya sampai ini belum mendapat informasi. Akan tetapi, kasus yang ada selama ini baru di sekitar masyarakat.

Saat ini upaya yang dilakukan pihaknya dalam menekan kasus narkoba masih mengarah ke pencegahan. Sedangkan untuk penindakan itu dilakukan oleh pihak aparat penegak hukum.

"Kita lebih fokus kepada pencegahan-pencegahan termasuk di dalamnya ada deteksi dini seperti tes urin,” pungkasnya.