TangerangNews.com

Triwulan Ketiga 2023, PLTU PLN Tekan 717.616 Ton CO2 Emisi KarbonĀ 

Fahrul Dwi Putra | Rabu, 18 Oktober 2023 | 22:21 | Dibaca : 266


PT PLN (Persero) melalui PLTU berhasil menekan emisi karbon sebesar 717.616 ton CO2 pada triwulan ketiga 2023. (@TangerangNews / Fahrul Dwi Putra )


TANGERANGNEWS.com- Sebanyak 41 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di seluruh tanah air berhasil menekan emisi karbon sebesar 717.616 ton CO2 pada triwulan ketiga 2023.

Selain menurunkan emisi karbon, PT PLN (Persero) juga memproduksi energi bersih sebesar 718.458 Megawatt hour (MWh) menggunakan biomassa untuk menggantikan batu bara melalui teknologi co-firing.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, 41 PLTU tersebut telah diimplementasikan teknologi co-firing biomassa sebanyak 668.869 ton.

Darmawan menyebut berjalannya program co-firing ini merupakan langkah PLN mempercepat transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.

"Melalui program ini PLN bisa menurunkan emisi karbon hingga 717.616 ton CO2," ujar Darmawan, Kamis, 19 Oktober 2023.

Lanjut Darmawan, pihaknya menargetkan penggunaan biomassa mencapai 1,08 juta ton pada akhir tahun 2023 dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 10,2 juta ton pada tahun 2025 mendatang.

Tak hanya itu, penerapan teknologi co-firing ini ditargetkan mampu menghasilkan listrik hijau hingga 942 ribu MWh pada akhir 2023. 

PLN optimistis, kata Darmawan, mampu mencapai target dekarbonisasi sebesar 954 ribu ton CO2 pada tahun 2023.

"Secara bertahap target 52 PLTU di 2025 nanti bisa tercapai dan terus menyumbang kontribusi peningkatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT)," ungkap Darmawan.

Menurut Darmawan, program co-firing tak hanya berdampak terhadap pengurangan emisi karbon, melainkan menjadi sarana pendukung ekonomi kerakyatan.

Pasalnya, penerapan teknologi co-firing juga melibatkan masyarakat dalam penyediaan biomassa sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan sebagaimana prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).

Oleh karena itu, Darmawan meminta agar masyarakat turut aktif berkontribusi dalam penyediaan rantai pasok biomassa program co-firing ini. 

Adapun viomassa yang yang digunakan , yakni sawdust atau serbuk gergaji, serpihan kayu, cangkang sawit, bonggol jagung, dan bahan bakar jumputan padat.

"Program ini memiliki dampak ekonomi untuk masyarakat secara langsung," tutup Darmawan.