TangerangNews.com

21 Persen Pengidap TBS di Kota Tangerang Anak-anak, Dinkes Gencarkan Skrining Sejak Dini

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 30 Oktober 2023 | 23:26 | Dibaca : 311


Para pelajar di Kota Tangerang diedukasi soal pencegahan TBC sejak dini oleh Dinas Kesehatan setempat, di Novotel Tangerang, Senin 30 Oktober 2023. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah bagi negara-negara di dunia termasuk indonesia. Tak terkecuali, Kota Tangerang dengan berbagai umur yang mengidapnya.

Pada 2022, tercatat 21 persen penderita TBC di Kota Tangerang merupakan anak-anak.

Atas kondisi tersebut, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggencarkan Gerakan Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis (Ransel TBC), yang dilaksanakan di sekolah.

Salah satunya, dengan menggelar Workshop Penanggulangan TBC di Sekolah, yang diikuti para Guru UKS dan siswa tingkat SMP/Mts/Pesantren, yang berlangsung di Novotel Tangerang, Senin 30 Oktober 2023.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tangerang dr. Harmayani mengungkapkan Ransel TBC Sekolah telah diinisiasi mulai tahun 2022.

"Sekitar 294 sekolah pun telah berkontribusi dalam kegiatan Ransel TBC Sekolah," ujarnya.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan penguatan Ransel TBC Sekolah pada workshop saat ini, meliputi pembentukan Satgas TBC yang terdiri dari siswa SMP, kampanye dan edukasi tentang TBC, skrining mandiri TBC.

Lalu, tata laksana penemuan terduga dan kasus TBC sesuai standar dan penyediaan, serta PHBS dalam upaya mewujudkan sekolah peduli TBC.

“Harapannya upaya penanggulangan TBC diimplementasikan dalam kurikulum pembelajaran dan dapat direplikasi oleh semua SMP, MTs, dan Pesantren di Kota Tangerang, yakni melalui kegiatan UKS di setiap sekolah,” ungkap dr. Harmayani.

Ia pun menuturkan, keterlibatan sekolah tentunya dengan mempertimbangkan potensi penularan penyakit TBC di sekolah, serta jalan masuk untuk edukasi di keluarga.

Sebab, TBC tak hanya mempengaruhi aspek Kesehatan semata. Namun, pada aspek sosial, pendidikan dan ekonomi masyarakat juga.

“Setiap sektor tentunya mempunyai peran penting dan semua perlu mengambil bagian untuk menyukseskan target eliminasi TBC sebelum tahun 2030. Termasuk saat ini lingkungan sekolah, ayo kita skrining secepat mungkin untuk penyembuhan yang maksimal,” kata dr. Harmayani.