TangerangNews.com

Capai 199 Ton Per Tahun, Begini Cara PLN Produksi Hidrogen Hijau

Fahrul Dwi Putra | Rabu, 22 November 2023 | 20:27 | Dibaca : 301


Green Hydrogen Plant (GHP) PLN. (@TangerangNews / Istimewa )


TANGERANGNEWS.com- PT PLN (Persero) tengah gencar melakukan transisi energi hijau yang lebih ramah lingkungan.

Salah satunya ialah lewat 21 Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjoe mengatakan, transisi energi ini merupakan kolaborasi bersama Kementerian ESDM dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Lanjut Darmawan, pihaknya memaksimalkan existing facility yang ada di pembangkit-pembangkit thermal, kemudian memanfaatkan 100 persen EBT menjadi green hydrogen.

Dikatakan Darmawan, saat ini pembangkit-pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) atau pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN sudah memiliki hydrogen plant dengan electrolyzer.

Electrolyzer tersebut merupakan alat produksi hidrogen yang digunakan untuk mendinginkan generator pembangkit listrik. 

Dari 199 ton hidrogen hijau per tahun yang dihasilkan, hanya 75 ton per tahun yang digunakan untuk kebutuhan pendinginan generator pembangkit listrik. 

"Kami melihat ada peluang untuk memanfaatkan hydrogen ini sebagai value creation yang bisa memberikan nilai tambah bagi bisnis kami, sekaligus mendukung transisi energi," ucap Darmawan.

Darmawan menuturkan, pihaknya melihat potensi sehingga berupaya semakin mungkin memanfaatkan solar PV yang terpasang di kawasan pembangkit PLN ditambah dengan Renewable Energy Certificate (REC) dari beberapa pembangkit EBT di Indonesia. 

Dengan cara tersebut, PLN berhasil memproduksi 100 persen hidrogen hijau.

Selain untuk pendingin generator pembangkit, kata Darmawan, green hydrogen juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk industri pupuk, industri bahan kimia, cofiring pembangkit, hingga untuk Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

Adapun untuk mengembangkan rantai pasok green hydrogen di Indonesia, PLN juga tengah mengembangkan infrastruktur hydrogen refueling station (HRS) yang nantinya akan digunakan untuk pengisian daya FCEV.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menyebut saat ini pihaknya tengah menyiapkan HRS sebagai pilot project di daerah Senayan, Jakarta. 

"Ini juga akan meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan yaitu mobil hidrogen," pungkas Edwin.