TangerangNews.com

BMKG: Waspada Hujan Lebat di Jabodetabek hingga 1 Desember

Fahrul Dwi Putra | Senin, 27 November 2023 | 20:50 | Dibaca : 287


Ilustrasi BMKG memprediksi terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah Tangerang dan sekitarnya. (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat, khususnya di wilayah Jabodetabek waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat, periode waktu mulai 25 November sampai 01 Desember 2023.

Dalam keterangannya, BMKG mengungkapkan saat ini siginifikansi dinamika atmosfer berdampak terhadap peningkatan curah hujan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto memaparkan, terdapat beberapa dinamika atmosfer yang terjadi wilayah Jabodetabek, diantaranya Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) mulai memasuki wilayah Indonesia bagian barat dan diprediksikan dapat terus aktif di sekitar wilayah Indonesia hingga periode Dasarian I Desember 2023.

Lalu, Fenomena skala regional lainnya adalah gelombang Equatorial Rossby (ER) yang terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur hingga periode akhir Dasarian III November 2023.

"Adanya potensi hujan sedang hingga Lebat di sebagian wilayah Jabodetabek pada periode tanggal 25 November sampai 01 Desember 2023," kata Guswanto.

Selain itu, wilayah Pesisir barat dan selatan Banten diminta waspada akan adanya peningkatan ketinggian pasang air laut pada 26 hingga 30 November 2023, yang berpotensi menimbulkan banjir pesisir (rob).

Hal ini berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut terkait adanya fenomena fase Bulan Perigee (Jarak terdekat dengan Bumi) berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. 

Guswanto mengimbau agar pihak-pihak terkait kepastian infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air, serta melakukan penataan lingkungan.

Selain itu, melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan atau tiang, serta papan reklame dan baliho agar tidak roboh saat tertiup angin kencang.

Menurut Guswanto, Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait perlu saling berkolaborasi dalam pencegahan risiko bencana hidrometeorologi meliputi banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi.

"Terus monitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG," tutup Guswanto.