TangerangNews.com

Eka Hospital Gandeng PT Pfizer Indonesia Tingkatkan Kesadaran Cegah Diabetes dan Pneumonia

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 29 November 2023 | 03:47 | Dibaca : 359


dr. Rudy Kurniawan, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Travel Health Expert Eka Hospital BSD memberikan penjelasan terkait diabetes dan pneumonia di BSD, Kota Tangsel, Selasa 28 November 2023. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Eka Hospital Group menggelar Health Talk dalam rangka memperingati Hari Diabetes dan Hari Pneumonia yang jatuh pada bulan November.

Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran tentang pencegahan dan pengelolaan diabetes serta melindungi diri dari pneumonia.

Dalam Health Talk kali ini Eka Hospital menggandeng PT Pfizer Indonesia dengan mengusung tema “Usir Khawatir Risiko Pneumonia pada Penyandang Diabetes", Selasa 28 November 2023.

dr. Rudy Kurniawan, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Travel Health Expert Eka Hospital BSD mengatakan diabetes merupakan penyakit dengan risiko kesehatan yang tinggi, dari data yang diperoleh pada tahun 2021 jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta.

Seperti diketahui, Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang ditandai oleh kadar gula darah tinggi (> 200 mg/dL).

"Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi sistem metabolik tubuh, tetapi juga dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai penyakit lainnya, termasuk pneumonia yang bisa menjadi lebih serius pada individu dengan diabetes," ujarnya di BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Pneumonia atau biasa disebut dengan radang paru-paru atau lebih dikenal juga sebagai paru–paru basah adalah kondisi medis dimana paru-paru mengalami infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus.

Penyakit ini berpotensi menyebabkan paru-paru terisi cairan lendir atau nanah yang dapat mengancam nyawa. 

dr. Rudy Kurniawan, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Travel Health Expert Eka Hospital BSD mengatakan semua orang memiliki risiko terkena penyakit pneumonia. Risiko tersebut meningkat pada bayi di bawah 2 tahun dan orang dewasa di atas 50 tahun. 

"Oleh karena itu vaksin pneumonia sangat dianjurkan karena bertujuan untuk memberikan stimulus pada tubuh guna memproduksi antibodi yang dapat melawan bakteri dan virus," jelasnya.

Pemberian vaksin pneumonia sudah menjadi standar yang dikeluarkan oleh International Diabetes Federation, sebagai salah satu jenis vaksin yang direkomendasikan untuk penyandang diabetes di seluruh dunia.

Selain vaksin pneumonia, vaksin influenza juga menjadi vaksin yang direkomendasikan untuk penyandang diabetes. Ini dikarenakan tak jarang juga pneumonia terjadi karena infeksi penyakit influenza.

Vaksin ini juga biasanya direkomendasikan untuk masyarakat yang berencana ingin melakukan perjalanan.

“Baik diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2, seseorang dengan diabetes akan selalu dalam risiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia akibat sistem kekebalan tubuh yang menurun. Maka dari itu mereka harus lebih ekstra waspada dalam menjaga kesehatannya," ungkap dr. Rudy disela-sela acara health talk.

Menurutnya, pneumonia bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia, terutama orang-orang yang memiliki faktor risiko gaya hidup seperti merokok, alkoholisme, dan paparan terhadap asap, gas, juga bahan kimia berbahaya.

Termasuk juga faktor komorbid dan penyakit bawaan seperti penyakit kronis paru-paru, jantung, ginjal, diabetes, serta asma.

Oleh sebab itu, orang – orang yang memiliki risiko penyakit pneumonia yang tinggi direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin pneumonia.

"Vaksin pneumonia konjugat dapat diberikan pada orang dewasa mulai dari usia 18 tahun ke atas dan diberikan satu kali seumur hidup. Vaksin pneumonia sendiri bisa didapatkan di fasilitas layanan kesehatan seperti klinik dan rumah sakit," tutur dr. Rudy.

Sementara itu, Policy & Public Affairs Director Pfizer Indonesia dan Filipina Bambang Chriswanto menyampaikan bahwa Pfizer sepenuhnya mendukung health talk yang diselenggarakan oleh Eka Hospital Group.

"Kami berharap kegiatan ini dapat membantu edukasi masyarakat tentang potensi risiko pneumonia," ungkapnya.

Sebagai perusahaan yang berfokus pada pasien, Pfizer Indonesia senantiasa berkomitmen untuk turut menjalin kemitraan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang berbagai isu kesehatan, Termasuk pneumonia.

"Kami juga berkolaborasi dengan pemerintah, asosiasi kesehatan, figur publik, fasilitas kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya,” tambahnya.  

Pfizer menyediakan rumah konten digital Paru-paruku Kesayanganku berisi berbagai informasi edukatif mengenai penyakit pernapasan, termasuk pneumonia, yang dapat diakses di www.pfi.sr/paruparukukesayanganku.