TangerangNews.com

Kapasitas dan Kapabilitas Caleg Perempuan di Kota Tangerang Belum Terlihat

Rangga Agung Zuliansyah | Sabtu, 9 Desember 2023 | 04:26 | Dibaca : 395


Korry El Yana, Dosen Ilmu Komunikasi UMT (kiri) bersama Ketua KPU Kota Tangerang Ahmad Syailendra (tengah) saat acara Sosialisasi Kepemiluan "Peran Perempuan Terhadap Politik Untuk Mensukseskan Pemilu Tahun 2024", Kamis 7 Desember 2023. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGEWS.com-Keterwakilan perempuan dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 disoroti akademisi di Kota Tangerang. Sebab, sejauh ini dinilai belum ada sosok yang menunjukkan kapasitas dan kapabilitasnya.

Korry El Yana, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) mengatakan berdasarkan data dari KPU Kota Tangerang hingga akhir masa pendaftaran Minggu 14 Mei 2023 lalu, ada 282 orang perempuan dan 482 orang laki-laki yang mendaftar sebagai calon legislatif (caleg).

"Kalau secara prosedural kuota perempuan sudah terwakili," ujarnya dalam Sosialisasi Kepemiluan "Peran Perempuan Terhadap Politik Untuk Mensukseskan Pemilu Tahun 2024" yang diadakan KPU Kota Tangerang, Kamis, 7 Desember 2023.

Akan tetapi menurut Korry yang menjadi PR bersama ialah kapasitas dan kapabilitasnya yang masih belum terlihat secara signifikan, apakah caleg ini bisa menjadi wadah aspirasi perempuan.

"Pasalnya yang mengusung mengenai isu-isu kesetaraan gender dan perlindungan perempuan belum banyak walaupun sudah ada," jelasnya.

Sementara jika melihat peran para anggota DPRD Kota Tangerang perempuan selama periode 2019-2024, sejauh ini masih belum maksimal. Terutama perannya dalam menekan kasus kekerasan perempuan dan anak.

Berdasarkan data Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang sejak Januari hingga Oktober 2022, masih terdapat 145 kasus kekerasan perempuan dan anak.

"Jadi, berdasarkan angka tersebut peran perempuan di DPRD Kota Tangerang sejauh ini belum maksimal," ungkap Korry.

Oleh karena itu dirasa penting bagi caleg-caleg perempuan yang akan memangku jabatan selama 5 tahun ke depan, untuk lebih memperhatikan aspirasi terhadap perlindungan perempuan, dengan lebih mengutamakan peraturan dan perundang-undangan.

"Sangat penting menempatkan perempuan di tempat-tempat strategis, untuk membuat kebijakan terkait perlindungan dan hak-hak perempuan yang masih sering terdiskriminasi. Karena makin tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dari tahun ke tahun. Untuk itu sesama perempuan kita musti support perempuan," ucap Korry.