TangerangNews.com

Gelar Musrenbang, Pemkot Tangsel Bahas Program Pembangunan hingga 2045

Yanto | Kamis, 25 April 2024 | 19:26 | Dibaca : 125


Pembahasan Musrenbang RPJPD Pemkot Tangsel tahun 2025-2045, di Swiss-Belhotel Serpong, Rabu 24 April 2024. (@TangerangNews / Yanto)


TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk tahun 2025-2045.

Sejumlah hal dibahas dalam Musrenbang yang berlangsung di Swiss-Belhotel Serpong tersebut.

Wali Kota Tangsel Benyamin mengatakan perencanaan pembangunan Kota Tangsel yang masuk RPJPD harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan rencana detail tata ruang (RDTR). 

"Kita harus masuk ke dalamnya (RTRW dan RDTR) dalam waktu 5 tahun hingga 20 tahun kedepan. Termasuk bidang pendidikan dan lainnya," ujarnya, Rabu 24 April 2024.

Selain itu ia juga menjelaskan soal target Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik minimal 20 persen di wilayah perkotaan, sesuai anjuran pemerintah pusat.

Menurutnya, jika lahan terbuka hijau yang dimiliki pihak swasta, instansi nasional atau institusi militer ikut dihitung, mungkin Pemkot Tangsel bisa mengejar target tersebut.

"Maka dari itu kami usulkan supaya perhitungan RTH itu juga mengcover instansi yang lain termasuk perguruan tinggi dan lainnya,"  jelasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichan menjelaskan perihal sampah. Ia berharap Pemkot Tangsel bisa merealisasikan Perpres No 35/2018 tentang percepatan pembangunan instansi pengelola sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan.

"Berharap pengelola sampah yang ada di Tangsel bisa dijadikan energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan, hanya impian semoga tercapai saja," ujarnya.

Kemudian, Pemkot Tangsel dikabarkan akan melakukan kerja sama antar daerah soal sampah dengan TPA Nambo, Kabupaten Bogor, dan juga Lebak. Namun kerja sama itu akhirnya terjadi dengan TPA Rumpin, Bogor.

"Kerja sama bisa di mana saja, sesuai ketersediaan lahan pokok. Persoalannya di Tangsel ini kan ketersediaan lahan, itu yang menjadi alasan utama haru berkolaborasi dengan daerah lain," papar Pilar.

Dalam pertemuan bersama ini, ia juga mengabarkan soal progres penyediaan air minum perpipaan untuk masyarakat dalam Proyek SPAM Karian-Serpong.

Menurutnya proyek tersebut masih dalam tahap pengembangan. Namun pihaknya sudah mempersiapkan jaringan distribusi utama di wilayah Tangsel.

"Sambil menunggu dari PT PITS bergerak maju berkolaborasi dengan perusahaan yang lain dalam mempersiapkan jaringan distribusinya," kata Pilar. 

Selain itu, diketahui Kota di Tangsel terjadi kenaikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023. Namun, kemiskinan juga ikut naik. Pilar menjelaskan terkait hal tersebut saat menghadiri Musrenbang.

Menurutnya, hal itu terjadi karena standar kategori miskin dinaikkan oleh Kementrian Sosial dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Salah satunya soal penghasilan masyarakat melalui pendapatan perkapita.

"Yang tadinya pendapatan per kapita sebesar Rp712 ribu sekarang menjadi Rp782 ribu, sehingga angka kemiskinannya naik," imbuhnya.