TangerangNews.com

Rahasia Aplikasi Temu, 'Si Pembunuh UMKM', Bisa Tawarkan Harga Paling Murah

Fahrul Dwi Putra | Kamis, 10 Oktober 2024 | 08:34 | Dibaca : 151


Logo aplikasi e-commerce asal Cina, Temu (@TangerangNews / Fahrul Dwi Putra )


TANGERANGNEWS.com- Aplikasi e-commerce Temu kini tengah menjadi sorotan memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan platform lain. Lalu, apa rahasia dibalik harga yang bisa lebih murah hingga 50-70%? Sebenarnya, keunggulan harga di Temu berasal dari pemotongan jalur distribusi. 

Dilansir dari kanal YouTube kamujugabisa, aplikasi ini memungkinkan pembeli untuk langsung membeli barang dari pabrik, tanpa melalui distributor, grosir, atau toko. Hal ini berbeda dengan e-commerce lain yang masih memerlukan rantai distribusi panjang.

Model bisnis Temu sangat populer di negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Korea Selatan. 

Di negara-negara ini, Temu telah menggeser banyak platform e-commerce lain berkat harganya yang disebut jauh lebih murah. 

Pasalnya, konsumen di platform ini dapat membeli barang langsung dari pabrik, memotong semua perantara. Itulah alasan mengapa harga di Temu bisa lebih rendah dibandingkan e-commerce lain seperti Shopee atau Amazon.

Namun, kehadiran model bisnis yang memotong jalur distribusi ini menimbulkan kekhawatiran bagi sektor usaha kecil dan menengah (UMKM), terutama di negara-negara berkembang. 

Di Indonesia, misalnya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menyebut aplikasi Temu sebagai ancaman besar bagi UMKM lokal. 

Dalam pernyataannya, ia mengkhawatirkan bahwa aplikasi ini bisa "menghabisi" UMKM, terutama produsen lokal seperti yang ada di Tasikmalaya dan Bandung.

Menurut Budi, ruang digital seharusnya menjadi sarana untuk mendukung dan memperkuat UMKM, bukan malah mematikannya. 

"Jadi bayangkan dari pabrik langsung ke konsumen. Kalau dia barangnya dari China, sampai Indonesia, apa enggak akan (menimbulkan) disrupsi? (Bisa) Habis UMKM kita, gitu. Habis semua," jelasnya dikutip dari Kompas, Kamis, 10 Oktober 2024.

Di sisi lain, Kementerian Perdagangan justru membuka peluang bagi Temu untuk beroperasi di Indonesia, asalkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023. 

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Moga Simatupang mengatakan, aplikasi ini bisa memperoleh izin jika mematuhi regulasi terkait perjalanan perusahaan dan pembinaan marketplace di Indonesia. Namun, hingga saat ini, Temu belum mengajukan permohonan izin resmi.

"Jadi selama mereka memilih persyaratan sesuai dengan Permendag 31 tahun 2023 terkait dengan perjalanan perusahaan, pembinaan dan pengawasan PPMSE, ya kita terbitkan (izin)," katanya.

Perbandingan Harga Temu vs Shopee

Aplikasi Temu memiliki tampilan seperti e-commerce lainnya, terdapat tampilan produk-produk pada halaman beranda, serta beberapa kategori produk yang bisa dipilih di bagian atas halaman. 

Tampak juga fitur search bagi pengguna yang ingin mencari produk sesuai keinginannya. Selain itu, harga yang terpampang masih menggunakan mata uang asing, yakni dolar AS dan Euro.

Adapun Harga murah di Temu memang terbukti ketika dibandingkan dengan platform lain. Misalnya saja Shopee. Berikut beberapa perbandingannya dikutip dari Katadata.

Dari Harga-harga ini, dapat diketahui bahwa untuk beberapa produk, Shopee bisa lebih murah, tapi untuk barang lain, Temu menawarkan harga yang jauh lebih rendah.

Dampak bagi UMKM

Kehadiran Temu bisa menjadi tantangan besar bagi UMKM di Indonesia. Skala produksi yang lebih kecil membuat UMKM sulit bersaing dengan pabrik besar yang beroperasi secara massal. Dengan harga yang sangat murah, UMKM bisa kalah bersaing dalam jangka panjang jika tidak ada kebijakan yang tepat untuk melindungi para pelaku UMKM.