TangerangNews.com

Tak Dianggap Pihak Bandara, WH Kecewa

| Jumat, 15 Juli 2011 | 19:23 | Dibaca : 24824


Tampak petugas Brimob melakukan operasi di Bandara Soekarno-Hatta. (tangerangnews / rangga)


TANGERANG – Walikota Tangerang Wahidin Halim mengaku kecewa dengan sikap PT Angkasa Pura II Yang melakukan penertiban bandara dengan mengerahkan pasukan Brimob tanpa berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Kekecewaan itu disampaikan Wahidin saat Rapat Paripurna di gedung DPRD Kota Tangerang, tadi pagi.
 
“Meskipun memiliki otoritas sendiri dari pemerintah pusat, pihak pengelola bandara harusnya sadar dengan keberadaannya di Kota Tangerang. Minimal, kalau mau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan warga di sana, koordinasi terlebih dahulu lebih baik dilakukan,” kata Wahidin Halim.
 
Wahidin yang akrab disapa WH juga beranggapan, pihak PT Angkasa Pura II patut dimintai keterangannya oleh DPRD Kota Tangerang terkait tindakan yang tidak ada koordinasinya tersebut.
 
“Kami harap ada teguran atau pemanggilan kepada PT Angkasa Pura II untuk meluruskan soal kegiatan mereka. Minimal, pemerintah juga berhak mengawasi dan membantu setiap kegiatan instansi yang ada di wilayahnya,” tandasnya.
 
Wakil Direktur PT Angkasa Pura II Mulya Abdi mengatakan, bukan pihaknya ingin mengabaikan keberadaan pemerintah setempat. Hanya saja, dia beralasan, pihaknya sudah tidak bisa menunggu lagi untuk segera melakukan penertiban calo tiket, taksi gelap dan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di lingkungan bandar intensaional itu.
 
“Bandara Soekarno Hatta kan gebangnya Indonesia. Bandara internasional. Makanya, kami ingin bandara ini lebih rapih. Kondisi calo dan taksi gelap sudah sangat meresahkan, sehingga kami harus melakukan penertiban sementara ini tanpa berkoordinasi dengan pemerintah daerah,” terang Mulya saat dihubungi semalam.
 
Meskipun demikian, dia mengaku cukup apresiasi dengan teguran Walikota Tangerang Wahidin Halim yang sedikit kecewa dengan sikap PT. Angkasa Pura II. Untuk itu, imbuhnya, dalam waktu dekat ini, pihaknya yang akan mendatangi langsung Wahidin untuk meminta masukan soal penertiban yang masih akan dilakukan. (KUN/DRA)