TangerangNews.com

PLN Targetkan Jadi Pemimpin Transisi Energi Hidrogen di Asia Tenggara

Fahrul Dwi Putra | Kamis, 17 April 2025 | 10:58 | Dibaca : 148


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam Global Hydrogen Ecosystem Summit (GHES) 2025 yang digelar di Jakarta pada Selasa, 15 April 2025. (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com- PT PLN (Persero) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia melalui pengembangan hidrogen. Hal ini ditegaskan dalam perhelatan Global Hydrogen Ecosystem Summit (GHES) 2025 yang digelar di Jakarta pada Selasa, 15 April 2025.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia tetap berpegang pada komitmen mencapai Net Zero Emissions pada 2060. Salah satu langkah strategis untuk mencapai target tersebut adalah memanfaatkan hidrogen sebagai energi bersih yang dijalankan secara komprehensif dan penuh kehati-hatian.

"Presiden Prabowo telah mencanangkan Asta Cita, berbicara tentang kedaulatan swasembada energi, di dalamnya di situ adalah energi hijau, energi baru terbarukan, dan hidrogen merupakan bagian daripada visi besar Bapak Presiden," ujar Bahlil dalam sambutannya di GHES 2025.

Bahlil juga menyoroti potensi besar hidrogen hijau untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Diproyeksikan, pada 2060 hidrogen dapat berkontribusi hingga USD 70 miliar terhadap PDB Indonesia dan menciptakan sekitar 300 ribu lapangan kerja baru di sektor elektrolisis.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi daya saing global di sektor energi hijau yang dapat dimanfaatkan untuk menembus pasar Eropa dan Amerika.

Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong pembentukan regulasi serta struktur harga yang kompetitif untuk memperluas pasar hidrogen.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menyampaikan, pemerintah telah meluncurkan dokumen Strategi Hidrogen Nasional pada akhir 2023. 

Dalam agenda GHES 2025, pemerintah juga merilis Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) yang mencakup 215 rencana aksi pengembangan hidrogen.

Kami sudah mengidentifikasi dari berbagai industri, ada 215 rencana aksi di dalam roadmap ini. Kita melihat perspektif mendatang untuk mengembangkan ekosistem hidrogen dan amonia di dalam negeri maupun global," jelas Eniya.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, menegaskan, pengembangan hidrogen merupakan wujud nyata PLN dalam mendukung kedaulatan energi nasional dan mendorong transisi energi global.

"Hidrogen merupakan solusi transisi dari energi fosil ke energi bersih masa depan. PLN siap menjadi pemimpin transisi energi global dengan memimpin pengembangan hidrogen di Asia Tenggara melalui akselerasi ekosistem hidrogen," ucap Darmawan.

Sejak 2023, PLN telah mengoperasikan Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia yang berlokasi di PLTGU Muara Karang, Jakarta. Di tahun berikutnya, PLN juga menjadi pionir dalam pengoperasian GHP pertama di Asia Tenggara yang berbasis energi panas bumi, berlokasi di PLTP Kamojang, Jawa Barat.

Hingga kini, PLN telah membangun 22 lokasi GHP di berbagai wilayah, sekaligus menghadirkan Hydrogen Refueling Station (HRS) dan mendirikan Hydrogen Center, sebagai pusat pengembangan kompetensi pertama untuk teknologi hidrogen di Indonesia.

Tak hanya dari sisi infrastruktur, PLN juga telah mulai menerapkan teknologi hidrogen dan amonia dalam operasional kelistrikan. Di antaranya adalah cofiring hidrogen di PLTDG Pesanggaran, Bali, pengoperasian generator berbasis fuel cell di Gili Ketapang, Jawa Timur, serta penggunaan fuel cell generator dalam gelaran PLN Electric Run 2024.

PLN juga menggandeng Pupuk Kujang untuk memproduksi green ammonia, yang saat ini dimanfaatkan dalam cofiring di PLTU Labuan, Banten.

"Hidrogen adalah jembatan menuju masa depan energi yang bersih dan mandiri. Ini adalah momentum Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam transisi energi global," tutup Darmawan.