TangerangNews.com

Lulusan 10 Jurusan Kuliah Ini Sulit Cari Kerja, Kenapa Bisa?

Fahrul Dwi Putra | Kamis, 1 Mei 2025 | 12:16 | Dibaca : 2877


Ilustrasi Wisuda Sarjana (Sumber SuaraRakyatIndonesia / TangerangNews)


TANGERANGNEWS.com- Tak sedikit mahasiswa yang baru sadar setelah lulus, bahwa jurusan kuliah yang dipilih ternyata tidak memberikan peluang kerja yang besar. Padahal, biaya kuliah bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Lalu kenapa bisa begitu?

Dalam dunia kerja, gelar saja tidak cukup. Sebab, perusahaan kini lebih menghargai pengalaman, keterampilan praktis, dan portofolio. 

Berdasarkan data dari situs lowongan kerja seperti JobStreet, beberapa jurusan kuliah ternyata hanya memiliki sedikit peluang kerja tetap dan gaji yang ditawarkan pun tak sebanding dengan biaya kuliahnya.

Berikut ini sepuluh jurusan kuliah yang dinilai memiliki prospek kerja yang makin menurun di Indonesia dilansir dari kanal YouTube Success Before 30 Kamis, 1 Mei 2025.

1. Fotografi 

Era digital membuat belajar fotografi bisa dilakukan secara otodidak melalui YouTube atau kursus online. Hanya ada sekitar 165 lowongan kerja yang berhubungan langsung dengan fotografi, itupun banyak yang bersifat freelance atau kontrak pendek. Di industri kreatif, portofolio jauh lebih penting ketimbang gelar.

2. Biologi

Gelar S1 Biologi sering dianggap belum cukup untuk bekerja di bidang sains. Banyak lowongan kerja di bidang ini membutuhkan minimal S2 atau spesialisasi di bidang seperti mikrobiologi atau bioteknologi. Gaji entry level juga relatif rendah dan persaingan sangat ketat.

3. Ilmu Komunikasi  

Meski populer, lulusan ilmu komunikasi kini menghadapi oversupply. Banyak bidang komunikasi justru bisa dimasuki lulusan jurusan lain. Tanpa keterampilan tambahan seperti SEO, strategi konten, dan analitik media sosial, lulusan ilmu komunikasi akan kesulitan bersaing.

4. Psikologi

Gelar S1 Psikologi tak cukup untuk membuka praktik profesional. Untuk menjadi psikolog klinis, minimal harus S2 dan memiliki sertifikasi resmi. Banyak lulusan akhirnya bekerja di bidang HR dengan gaji yang tidak sebanding dengan biaya pendidikan.

5. Sosiologi dan Antropologi 

Jurusan ini dinilai kurang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Lapangan kerja spesifik sangat terbatas dan mayoritas lulusan terpaksa melamar pekerjaan umum yang tak memerlukan keahlian khusus. Jika ingin tetap bertahan, diperlukan spesialisasi atau pengalaman tambahan di NGO dan CSR.

6. Filsafat

Filsafat adalah jurusan yang mengasah logika dan pemikiran kritis. Namun, dunia kerja sering kali tak memerlukan teori abstrak. Lapangan kerja terbatas pada bidang akademik, riset, atau penulisan, yang semuanya memiliki persaingan tinggi dan gaji awal yang rendah.

7. Sastra Daerah

Lulusan sastra daerah seperti Sastra Jawa atau Sastra Sunda memiliki lapangan kerja yang sangat sempit. Tanpa skill tambahan seperti penerjemahan profesional atau keahlian linguistik terapan, peluang kerja di luar bidang akademik hampir tidak ada.

8. Seni Murni  

Jurusan ini mengandalkan kreativitas dan karya personal. Sayangnya, seni sering tidak dianggap sebagai kebutuhan utama oleh pasar. Banyak lulusan harus bekerja serabutan atau menjual karya secara mandiri dengan pendapatan tidak menentu.

9. Pendidikan Agama 

Meski tetap dibutuhkan, jurusan ini umumnya hanya relevan untuk posisi guru di lembaga pendidikan berbasis agama. Selain peluang terbatas, jenjang karier dan gaji di sektor ini juga tidak banyak berkembang.

10. Ilmu Perpustakaan 

Digitalisasi membuat kebutuhan akan pustakawan tradisional terus menurun. Banyak instansi kini lebih mengandalkan sistem digital dan software manajemen data, sehingga lulusan jurusan ini harus punya skill tambahan di bidang teknologi informasi agar tetap relevan.