TangerangNews.com

Dinilai Kualitas Tenaga Kerja Rendah, 1 Juta Sarjana Menganggur di Indonesia

Fahrul Dwi Putra | Kamis, 3 Juli 2025 | 10:29 | Dibaca : 57


Ilustrasi Wisuda Sarjana (Sumber SuaraRakyatIndonesia / TangerangNews)


TANGERANGNEWS.com- Jumlah pengangguran lulusan sarjana di Indonesia menembus angka 1,01 juta orang. Data ini disampaikan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dalam Kajian Tengah Tahun (KTT) INDEF 2025 yang digelar secara virtual, Rabu, 2 Juli 2025.

Angka itu merupakan bagian dari total 7,28 juta pengangguran di Indonesia, sebagaimana juga tercatat dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2025 lalu. 

Meski demikian, dari jumlah tersebut diketahui pengangguran tak hanya berasal dari lulusan perguruan tinggi, tetapi juga dari berbagai jenjang pendidikan lainnya.

Berdasarkan data yang dipaparkan Menaker, terdapat 177 ribu pengangguran dari lulusan diploma, 1,62 juta dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta 2,03 juta dari lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). 

Sementara itu, sebanyak 2,42 juta pengangguran lainnya merupakan jebolan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Dalam paparannya, Yassierli menyebut, permasalahan utama yang masih membayangi dunia ketenagakerjaan di Indonesia, yaitu rendahnya kualitas tenaga kerja.

"Unfortunately, kualitas tenaga kerja kita ini juga problem, 85 persen itu adalah lulusan SMA-SMK maksimum. Ini menjadi tantangan kita," ujarnya dikutip dari CNN Indonesia, Kamis, 3 Juli 2025.

Di sisi lain, saat ini jumlah penduduk Indonesia yang bekerja mencapai 145,77 juta orang. Kata Yassierli, kondisi pasar kerja saat ini masih menghadapi tantangan serius, terutama dalam aspek daya saing dan kualifikasi pendidikan.

Kendati jumlah pengangguran masih tinggi, lanjutnya, pemerintah menilai ada progres positif dalam penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang kini berada di angka 4,76 persen. Sebab, menurut BPS angka TPT ini merupakan terendah sejak krisis moneter tahun 1998.