TANGERANGNEWS.com- Bupati Serang periode 2016–2025 Ratu Tatu Chasanah dianugerahi penghargaan Ganesa Wirya Jasa Utama dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Penghargaan ini diberikan atas jasa dan kontribusi dari wanita berusia 57 tahun itu terhadap pengembangan pendidikan dan pembangunan daerah.
Adapun penghargaan diserahkan langsung oleh Rektor ITB Prof. Tatacipta Dirgantara dalam Sidang Senat Terbuka Peringatan 105 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, Kamis 3 Juli 2025.
Dalam kesempatannya, Ratu Tatu menyampaikan rasa terima kasihnya atas penghargaan tersebut. Menurutnya, bentuk apresiasi itu semakin menjadi motivasi baginya untuk terus memberikan manfaat kepada sekitar, khususnya dunia pendidikan. "Alhamdulillah, terima kasih kepada ITB," ujarnya.
Diketahui, Ratu Tatu menjadi salah satu dari 34 tokoh yang menerima penghargaan. Penerima lainnya terdiri atas peneliti, akademisi, tokoh profesional, mitra strategis, serta lembaga pemerintah.
Bukan tanpa alasan, dipilihnya Ratu Tatu lantaran pihak ITB menilai rekam jejaknya selama menjabat sebagai bupati, yang konsen terhadap pendidikan, terutama melalui kolaborasi strategis bersama ITB.
Di tengah keterbatasan anggaran daerah, Ratu Tatu menggagas program beasiswa untuk para guru dalam Program Magister Pengajaran di Fakultas MIPA ITB.
Ia juga membangun kerja sama pengabdian masyarakat dan riset bersama kampus tersebut. Termasuk di dalamnya adalah penelitian mengenai pencemaran lingkungan serta pemetaan potensi sumber air bersih yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat Kabupaten Serang.
Bagi Ratu Tatu, pendidikan adalah proses jangka panjang yang menentukan arah masa depan suatu bangsa.
"Beasiswa perguruan tinggi yang telah saya gagas di ITB, termasuk juga Universitas Indonesia, Untirta, dan sejumlah perguruan tinggi lain, dalam rangka memajukan sumber daya manusia saat ini dan di masa depan," ungkapnya.
Rektor ITB Profesor Tatacipta Dirgantara mengucapkan selamat kepada seluruh penerima penghargaan. Ia mengajak sivitas akademika, alumni, mitra, dan pemangku kepentingan untuk terus melanjutkan perjuangan para pendiri pendidikan teknik di Indonesia.
"Bersama kita jaga agar pendidikan tinggi teknik di Indonesia tidak hanya dikenang karena sejarahnya, tetapi terus hidup karena kontribusinya yang nyata," ujarnya.