TANGERANGNEWS.com- Kecanduan judi online makin marak di tengah masyarakat, terutama di era digital saat ini. Banyak yang awalnya hanya sekadar coba-coba, namun akhirnya terjebak dalam lingkaran candu yang tak mudah dilepaskan.
Tak hanya merusak finansial, kecanduan judi online juga bisa berdampak serius pada kesehatan mental dan kehidupan sosial.
Psikolog klinis Tri Iswardani menjelaskan, orang yang kecanduan judi online biasanya mulai menyembunyikan banyak hal, terutama terkait kondisi keuangan. Bahkan, mereka bisa tiba-tiba menjual barang atau aset tanpa alasan yang masuk akal.
“Diam-diam, dia akan mencoba terus, semakin sering berbohong kepada keluarga, waktu yang dia habiskan di depan gadget semakin lama,” ungkap Tri, dikutip dari detikcom, Minggu 20 Juli 2025.
Tak sedikit pula yang akhirnya terjerumus dalam pinjaman online demi memenuhi kebutuhan berjudi. Hutang yang awalnya hanya ratusan ribu rupiah bisa membengkak hingga jutaan.
“Tiba-tiba dia punya hutang, hutangnya makin lama semakin nambah, dari awalnya 300 ribu sampai bisa jutaan rupiah, dia akhirnya lari ke pinjol,” ujarnya.
Lebih parah lagi, demi bisa terus berjudi dan memantau aplikasi secara intens, beberapa orang mulai mengonsumsi zat terlarang seperti sabu. Langkah ini diambil agar mereka tetap terjaga.
“Jadi dia harus memantau, melek terus, dan untuk kebutuhan kuat meleknya, dia mulai lah pakai sabu, sabu juga jadi semakin addict, akhirnya tertangkap, ketahuan, direhabilitasi dan ternyata awal mulanya baru diketahui karena judi online,” tutur Tri.
Melihat dampaknya yang begitu kompleks, Tri menekankan pentingnya deteksi dini oleh orang-orang terdekat. Jika mulai terlihat tanda-tanda mencurigakan, keluarga atau teman disarankan untuk segera membawa yang bersangkutan ke psikolog agar mendapat penanganan lebih cepat.
Menurut Tri, alasan seseorang mulai berjudi pun beragam. Ada yang sekadar iseng, mencari hiburan, hingga tergoda sensasi kemenangan instan.
“Dia bisa judi online karena nggak ada kerjaan, jadi rekreasinya judi, bisa juga karena ada kebutuhan untuk dapat bantuan tiba-tiba, misalnya dari judi cuma Rp100 ribu, dapatnya Rp10 juta,” jelasnya.
Bahkan, cerita keberhasilan teman yang menang judi online bisa memicu seseorang untuk ikut terjun, tanpa sadar bahwa uang yang dikeluarkan terus bertambah hingga menimbulkan masalah baru seperti utang yang menumpuk.