TangerangNews.com

Ini Alasan PLN Masuk Daftar Fortune Global 500 

Fahrul Dwi Putra | Jumat, 1 Agustus 2025 | 11:06 | Dibaca : 48


PT PLN (Persero) masuk dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2025. (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com- PT PLN (Persero) berhasil mencetak sejarah baru dengan masuk dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2025. Perusahaan listrik pelat merah ini menempati peringkat ke-469 dunia setelah mencatatkan pendapatan sebesar Rp545,4 triliun sepanjang 2024, tumbuh 11,9 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Capaian tersebut menjadikan PLN sebagai satu-satunya perusahaan utilitas asal Indonesia yang berhasil masuk ke dalam daftar bergengsi tersebut.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, keberhasilan ini merupakan buah dari transformasi yang konsisten dijalankan oleh perusahaan. 

Ia menyebut, pencapaian ini bukan hanya soal skala usaha, melainkan juga daya saing dan ketahanan bisnis PLN di tengah tantangan global.

“Masuknya PLN ke dalam daftar Fortune Global 500 adalah bukti bahwa strategi transformasi yang kami jalankan membuahkan hasil. Ini bukan hanya pengakuan terhadap skala usaha kami, tetapi juga terhadap daya saing dan ketahanan bisnis PLN dalam menjawab dinamika global,” kata Darmawan.

Selama 2024, volume penjualan listrik PLN mencapai 306,22 terawatt hour atau meningkat 6,17 persen dari tahun sebelumnya. Penjualan ini setara dengan Rp353,17 triliun. 

Konsumsi listrik terbesar berasal dari sektor rumah tangga sebesar 43 persen, disusul sektor industri 30 persen, bisnis 19 persen, dan sisanya sektor lain sebesar 8 persen. Konsumsi listrik rumah tangga tumbuh 6,62 persen menjadi 130,43 TWh, sementara sektor industri naik 4,17 persen menjadi 92,28 TWh.

“Capaian ini tak lepas dari dukungan penuh Pemerintah dalam menciptakan iklim investasi dan kebijakan energi yang kondusif, serta kepercayaan masyarakat yang terus mendorong kami untuk memberikan pelayanan terbaik,” ujar Darmawan.

Ia menjelaskan, selain dari pertumbuhan pendapatan, efisiensi biaya dan optimalisasi portofolio bisnis juga menjadi penopang kinerja keuangan PLN. Transformasi digital turut berperan dalam menekan beban operasional dan meningkatkan produktivitas.

“Kami menerapkan efisiensi menyeluruh tanpa mengurangi kualitas layanan. Melalui digitalisasi sistem, penguatan struktur keuangan, dan inovasi layanan pelanggan, kami berhasil meningkatkan produktivitas sekaligus menekan beban operasional,” ucapnya.

PLN juga mencatat perbaikan dalam rasio keuangannya, di antaranya Debt to Equity Ratio (DER) menjadi 38,02 persen dan Consolidated Interest Coverage Ratio (CICR) meningkat menjadi 3,71 kali sepanjang 2024. 

Salah satu strategi yang menopang pencapaian ini adalah program Cash War Room yang mengintegrasikan pengelolaan anggaran, likuiditas, manajemen utang, dan valuasi aset secara digital.

Selain itu, PLN menerapkan sistem centralized payment yang membuat proses pembayaran dapat dilakukan sebelum jatuh tempo. 

Menurut Darmawan, langkah ini turut menjaga likuiditas dan memperkuat daya saing perusahaan di tengah persaingan global.

“Dengan sistem centralized payment, kami dapat mempercepat proses pembayaran bahkan sebelum jatuh tempo. Ini berdampak langsung pada kesehatan finansial dan daya saing perusahaan,” katanya.

Hingga akhir 2024, total aset PLN juga meningkat menjadi Rp1.772,4 triliun, naik 6,09 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa fundamental keuangan PLN semakin kuat dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap masa depan perusahaan.

Darmawan menambahkan, sistem digital akan terus dikembangkan untuk memperkuat keandalan layanan kelistrikan nasional. PLN, kata dia, berkomitmen membangun ekosistem energi yang ramah lingkungan dan memperluas kolaborasi internasional.

“Kami tidak berhenti bertransformasi. Ke depan, kami akan terus mendorong inovasi, membangun ekosistem energi hijau, dan memperluas kerja sama internasional demi memastikan PLN mampu bersaing di panggung global dan menjadi motor penggerak transisi energi Indonesia,” tutupnya.