TangerangNews.com

Kick Off Cek Kesehatan Gratis di Sekolah Tangsel, Sejumlah Pelajar Alami Hipertensi

Yanto | Senin, 4 Agustus 2025 | 17:35 | Dibaca : 33


Cek kesehatan gratis di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Tangsel, Pamulang, Senin 4 Agustus 2025. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar pemerintah pusat kini telah hadir di seluruh sekolah. 

Kick off ini berlangsung di beberapa lokasi se-Indonesia, salah satunya dilakukan di SMA Negeri 6 Kota Tangerang selatan (Tangsel), Pamulang, Senin 4 Agustus 2025.

Dari hasil pengecekan awalnya tersebut ditemukan sejumlah masalah kesehatan pada siswa mulai dari sakit gigi hingga tekanan darah tinggi (hipertensi).

Kick off dilakukan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi, Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Prof Asnali dan Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.

Hasan Nasbi mengungkapkan program CKG ini telah dilaunching pada tanggal 10 Februari 2025 lalu untuk masyarakat. 

“Hari ini pemerintah jemput bola datang ke sekolah-sekolah untuk memeriksa kesehatan anak-anak sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA, dan yang sederajat datang,” ujarnya kepada para awak media. 

Menurutnya target dari CKG ini menyasar kepada 53 juta pelajar manfaat. Untuk di SMA Negeri 6 Kota Tangsel saja terdapat 1,225 siswa, dan diperlukan selama 3 hari untuk menyelesaikan program.

“Tadi kami juga sudah memeriksa, memantau pelaksanaan cek kesehatan gratis ini, mulai dari uji kebugaran sampai ke ada pengisian kuesioner, ada periksa darah, ada periksa mata, ada periksa telinga, periksa gigi, tinggi badan, berat badan, dan yang lain-lain,” paparnya. 

Menurutnya, sebagian pengecekan tadi mengeluarkan hasil yang bagus, dimulai dari tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. Tetapi tidak sedikit siswa yang memiliki masalah pada gigi. 

“Ada tadi juga dua anak yang saya lihat langsung tekanan darahnya tinggi, ada yang di atas 140 malah. Ini kan jadi temuan-temuan awal yang bisa kemudian ditindaklanjuti, supaya tidak semakin buruk di kemudian hari,” terangnya. 

Hasan menjelaskan tujuan dari program ini agar para siswa bisa melakukan deteksi dini potensi penyakit yang bisa berbahaya. “Tapi bisa ditangani secepat mungkin sehingga tidak jadi berbahaya,” tutupnya.