TangerangNews.com

CKG di Tangsel, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Ungkap Banyak Pelajar Kurang Gizi

Yanto | Selasa, 5 Agustus 2025 | 16:24 | Dibaca : 37


Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat meninjau kick off program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SMAN 6 Kota Tangsel, Senin 04 Agustus 2025. (@TangerangNews / Yanto)


TANGERANGNEWS.com-Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi meninjau kick off program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SMAN 6 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin 04 Agustus 2025.

Dalam kesempatan itu, Hasan mendatangi lapangan untuk memantau proses pemeriksaan kebugaran siswa. Dia juga mengecek ruangan kelas yang dijadikan tempat pemeriksaan kesehatan.

Di ruangan itu, para siswa nampak dicek tekanan darah, berat dan tinggi badan, pemeriksaan mata, telinga serta kesehatan gigi. Meski secara umum hasilnya baik, namun dia mendapati masih banyaknya siswa yang bermasalah dalam urusan gizi.

"Sebagian yang kita lihat tadi cukup bagus, tinggi badan cukup bagus, berat badan cukup bagus, tapi di gizi banyak yang punya masalah," ujarnya.

Selian itu ia juga temukan pelajar yang mengalami hipertensi, hingga melewati batas tekanan darah normal.

"Ada tadi juga 2 anak yang saya lihat langsung tekanan darahnya tinggi, ada yang di atas 140 malah. Ini kan jadi temuan-temuan awal yang bisa ditindaklanjuti supaya tidak semakin buruk," ungkap Hasan.

Hasal pun menyarankan agar dinas kesehatan bekerjasama dengan sekolah memberi edukasi bagaimana cara menjaga kesehatan yang baik, agar pola hidup sehat bisa selalu terjaga.

"Jadi ini kan edukasi-edukasi seperti ini perlu dilakukan oleh dinas kesehatan, oleh Puskesmas, termasuk juga oleh pihak sekolah. Tahu (siswa) bagaimana menyikat gigi yang benar, tahu bagaimana membersihkan kuping, tahu menjaga pola makan, tahu menjaga kebugaran," katanya.

Adapun CKG merupakan program pemerintah pusat yang pelaksanaanya jemput bola ke sekolah-sekolah. Pemeriksaan menyasar anak-anak sekolah mulai dari SD, SMP, SMA dan yang sederajat.

"Diharapkan akan bisa mengcover 53 juta penerima manfaat," tutup Hasan.