TangerangNews.com

Kak Seto Soroti Motif Orang Tua Aniaya Balita 4 Tahun hingga Tewas di Ciputat

Yanto | Jumat, 8 Agustus 2025 | 19:33 | Dibaca : 104


Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi atau Kak Seto (tengah) saat konferensi pers kasus penganiayaan balita hingga tewas di Ciputat, Kota Tangsel, Jumat 8 Agustus 2025. (@TangerangNews / Yanto)


TANGERANGNEWS.com-Balita 4 tahun berinisial MA, dibanting hingga tewas oleh ayah kandungnya hingga tewas di Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Polisi mengungkap, motif orang tua korban berinisial AAY, 26, dan FT, 25, melakukan kekerasan karena karena puteranya sering berkata kasar.

Puncaknya, korban dibanting oleh AAY saat sedang berada di toko apotek tempat FT bekerja, hingga muntah darah dan akhirnya tewas di rumah sakit.

"Korban ngomong seperti 'mati aja lu babi' kepada ibunya. Selanjutnya, AAY yang mendengar langsung melakukan kekerasan, korban dibanting ke dalam kardus kulkas," jelas Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang, Jumat 08 Agustus 2025.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau yang akrab dikenal sebagai Kak Seto menyayangkan sikap sebagai orang tua yang seharusnya melindungi anak-anak, namun justru melakukan kekerasan hingga akhirnya meninggal dunia.

"Anak tersebut bisa berkata kasar akibat pergaulan ruang lingkup anak tersebut tinggal," ujarnya.

Kak Seto menambahkan bahwa makna, sistem, dan karakter yang sedemikian rupa telah disusun tidak akan tercipta dengan baik apabila masih terdapat konflik.

Ia selalu mewanti-wanti hal tersebut, karena konflik dan kekerasan sangat mempengaruhi karakter dan tumbuh kembang anak.

"Saya berpesan bahwa perlunya menciptakan keluarga yang ramah anak serta keluarga yang mendidik anak dengan senyuman dan suasana persahabatan. Oleh sebab itu, saya meminta untuk mengampanyekan perihal penghentian kekerasan pada anak," tutupnya.