TangerangNews.com

BINUS University Gelar ICOBAR-FIDI 2025 Bahas Sinergi dan Ketahanan Global

Rangga Agung Zuliansyah | Sabtu, 23 Agustus 2025 | 19:29 | Dibaca : 37


ICOBAR-FIDI Joint Scientific Forum di BINUS @Alam Sutera Campus digelar 23–24 Agustus 2025. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.om-BINUS University dengan bangga menyelenggarakan International Conference on Biospheric Harmony dan Forum Ilmiah Diaspora Indonesia (ICOBAR-FIDI) Joint Scientific Forum pada 23–24 Agustus 2025.

Kegiatan tersebut merupakan gabungan sinergi acara The 7th ICOBAR dan FIDI yang terjalin melalui kerja sama strategis dengan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4).

Tahun ini, kedua pihak menghadirkan forum bersama bertajuk “Global Synergy for Biospheric Resilience: Integrating Science, Innovation, and Sustainable Action.”

ICOBAR-FIDI Joint Scientific Forum merupakan wadah ilmiah internasional yang mempertemukan para peneliti, akademisi, praktisi industri, pengambil kebijakan, serta ilmuwan diaspora Indonesia dari berbagai belahan dunia.

Tujuannya untuk berdiskusi, berbagi hasil penelitian, dan membangun kolaborasi strategis dalam menjawab tantangan global terkait ketahanan biosfer dan keberlanjutan lingkungan hidup.

Tahun ini, konferensi dilaksanakan dalam format hybrid, onsite di BINUS @Alam Sutera Campus dan secara online untuk menjangkau audiens yang lebih luas dari dalam dan luar negeri.

“Dunia menghadapi tantangan yang semakin serius akibat perang, kesenjangan sosial, dan pola kerja yang terkotak-kotak. Menanggapi hal ini, ICOBAR-FIDI menjadikan riset dan kepakaran sejati sebagai fondasi utama untuk menggalang komitmen sinergi multihelix yang inklusif, berkelanjutan, dan memberikan dampak nyata bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Juneman Abraham, Vice Rector of Research and Technology Transfer BINUS University, Sabtu 23 Agustus 2025.

Menurut Hilda Farida, Chair of Organizing Committee, selama ini ICOBAR memang dilaksanakan secara internasional, tapi tahun ini pihaknya ingin go beyond dengan bermitra dengan I-4.

Ini menggabungkan tidak hanya peneliti dan pemikir terbaik dari BINUS, tapi juga para pakar tanah air yang berkarir di universitas-universitas ternama di seluruh dunia.

"Di acara, kami bersama sama menghadirkan profesor, presenter dari lebih dari 20 negara, seperti Harvard Medical School, The University of Tokyo, Constructor University Bremen, University of Otago, Universitas Indonesia, serta universitas-universitas lainnya” jelas Hilda Farida, Chair of Organizing Committee.

Tema “Global Synergy for Biospheric Resilience” menegaskan pentingnya kerja sama lintas batas dalam mengatasi tantangan lingkungan yang semakin kompleks, termasuk perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan krisis sumber daya alam.

Melalui forum ini, BINUS University dan I-4 berharap dapat memperkuat kontribusi Indonesia terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (SDGs), melalui pendekatan ilmiah yang kolaboratif dan berbasis solusi.

“Kolaborasi ini menunjukkan komitmen BINUS dalam membangun sinergi global yang berdampak bagi keberlanjutan bumi. Melalui ICOBAR-FIDI Joint Scientific Forum, kami turut mewujudkan Visi BINUS 2035 yang menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat dan kontribusi riset untuk membangun dan melayani bangsa.” ungkap Nelly, Rektor BINUS University. 

I-4 sebagai organisasi ilmuwan Indonesia di luar negeri memiliki visi untuk menjembatani kolaborasi pengetahuan antara diaspora dan institusi dalam negeri.

Dalam forum ini, peran strategis I-4 memperluas jangkauan kerja sama penelitian serta membuka ruang pertukaran ilmu lintas disiplin dan lintas negara.

Ketua Umum I-4 Fatwa Firdaus Abdi, mengatakan kemitraan antara I-4 dan BINUS University melalui FIDI/ICOBAR merupakan langkah strategis memperkuat kolaborasi ilmiah diaspora Indonesia dengan akademisi dalam negeri.

Menggabungkan jaringan global I-4 dan keunggulan riset BINUS, forum tahun ini diharapkan menjadi platform berdampak bagi pertukaran ide dan solusi berbasis sains.

"Kolaborasi ini diharapkan mempercepat transformasi ilmu pengetahuan menjadi kebijakan dan terapan yang bermanfaat bagi pembangunan Indonesia," ungkapnya.

ICOBAR–FIDI Joint Scientific Forum menampilkan keynote speech dari para tokoh ilmiah nasional dan internasional, sesi panel diskusi tematik, serta sesi paralel untuk presentasi makalah yang mencakup berbagai bidang ilmu relevan.

Forum ini dirancang untuk menjadi ruang kolaboratif yang mendorong dialog antar-disiplin dalam menjawab tantangan keberlanjutan global.

BINUS University juga mengundang para peneliti, dosen, praktisi industri, pelaku R&D, dan anggota diaspora ilmuwan Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam forum ini serta mengirimkan makalah ilmiah orisinal.

Hasil makalah terpilih akan dipublikasikan di jurnal internasional yang menerapkan prinsip Open Science atau Sains Terbuka, yaitu sistem pengetahuan yang dapat dibangun, diakses dan dimanfaatkan oleh siapa saja secara partisipatif luas dan bebas tanpa hambatan.

Partisipasi dalam konferensi ini akan menjadi momentum penting untuk memperluas jejaring kolaborasi global, memperkuat pertukaran ilmu pengetahuan, serta berkontribusi nyata dalam menghadirkan solusi untuk masa depan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

“Kedepannya, BINUS University akan terus memperluas kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan organisasi, baik di tingkat nasional maupun internasional, sebagai bagian dari pendekatan pentahelix yang lebih inklusif dan berdampak bagi semua,” tutup Juneman.