TangerangNews.com

Sempat Kritis, Pelajar SMK Asal Tigaraksa Meninggal Diduga Jadi Korban Kekerasan Saat Demo di Jakarta

Fahrul Dwi Putra | Selasa, 2 September 2025 | 09:47 | Dibaca : 215


Ilustrasi meninggal (Shutterstock.com / Ilustrasi)


TANGERANGNEWS.com- Seorang pelajar asal Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, bernama Andika Lutfi Falah, 16, meninggal dunia usai diduga mengalami kekerasan saat mengikuti aksi demonstrasi di sekitar DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat 29 Agustus 2025.

Andika yang merupakan siswa kelas 11 SMK Negeri 14 Kabupaten Tangerang sempat dirawat intensif di RS Dr Mintoharjo, Jakarta, sejak hari kejadian. Namun kondisinya terus memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Ketua RT 02/06 Puri Bidara Permai, Tigaraksa menjelaskan, pihak keluarga baru mendapatkan informasi kondisi korban pada Sabtu, 30 Agustus 2055.

Kata dia, tim medis menyampaikan kepada keluarga bahwa korban mengalami luka berat di bagian kepala belakang akibat benturan benda tumpul. 

“Ketika sudah di rumah sakit, memang sudah kritis. Dan sempat masuk ke ruang ICU dengan lama hampir satu hari satu malam,” ujarnya dikutip dari CNN Indonesia, Selasa, 2 September 2025.

Sugiono menambahkan, orang tua korban sebelumnya tidak mengetahui bila Andika ikut aksi di Jakarta. 

Dalam musibah ini, keluarga menyatakan menerima dan memilih tidak menempuh jalur hukum. Pihak keluarga juga memohon maaf atas keterlibatan Andika dalam aksi unjuk rasa tersebut.

“Pihak keluarga tidak ada menindaklanjuti kasus ini. Alhamdulillah sudah ikhlas dengan kejadian ini dan menjadi pembelajaran kita semua, jangan sampai ini terulang kembali,” tutur Sugiono.

Diketahui, Andika berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai penjual kopi keliling, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga. Warga mengenal Andika sebagai sosok anak yang baik dan bertanggung jawab.

“Beliau dikenal baik, tanggung jawab di pekerjaan dan memang bersosialisasinya juga baik,” imbuh Sugiono.

Kabar ini pun sudah diketahui oleh DPRD Kabupaten Tangerang. Ketua DPRD Muhamad Amud bersama sejumlah anggota dewan turut bertakziah dan mengikuti tahlil di rumah duka.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Soma Atmaja mengimbau agar pelajar tidak ikut terlibat dalam demonstrasi yang berujung kerusuhan.

“Untuk itu kami imbau kepada orang tua, guru, kepala sekolah untuk meningkatkan perhatian dan pengawasan agar menjaga anak-anak kita tidak terprovokasi ajakan yang tidak mereka pahami,” kata Soma.