TangerangNews.com

Kerja Sama Pembuangan Sampah ke Pandeglang Batal, Pemkot Tangsel Berencana Bangun MRF

Yanto | Jumat, 12 September 2025 | 07:10 | Dibaca : 17


Sekda Kota Tangerang Selatan Bambang Noertjahjo usia rapat pembahasan pembuangan sampah dengan DPRD Kota Tangsel, Kamis 11 September 2025. (@TangerangNews / Yanto)


TANGERANGNEWS.com-Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Bambang Noertjahjo mengakui bahwa kerja sama dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol, Kabupaten Pandeglang, Banten, secara resmi telah dibatalkan.

Meskipun begitu, saat ini proses administrasi formal pembatalan masih berlangsung. 

Kondisi ini menempatkan Pemerintah Kota (Pemkot) dalam situasi yang menantang, khususnya terkait penanganan sampah di TPA Cipeucang yang kian mendesak.

“Kita memang sudah menerima pembatalan kerja sama dari pihak Bangkonol, namun secara administratif masih dalam proses. Di sisi lain, kebutuhan akan solusi penanganan sampah tidak bisa menunggu,” ujar Bambang saat ditemui di DPRD Kota Tangsel, Kamis 11 September 2025.

Sebagai respons atas situasi ini, Pemkot Tangsel sedang mengkaji berbagai alternatif strategis, mulai dari peningkatan kapasitas pengelolaan di TPA Cipeucang, pemanfaatan teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan, hingga membuka peluang kerja sama baru dengan pihak ketiga.

“Kami tidak tinggal diam. Kami berupaya mencari solusi jangka pendek maupun jangka panjang untuk mengatasi persoalan sampah yang ada," jelas Bambang.

Saat ini, semua opsi sedang dipertimbangkan, salah satunya dengan membangun material recovery facility (MRF).

"MRF merupakan fasilitas daur ulang yang menggabungkan teknik pengolahan seperti pemilahan, 3R (reduce, reuse, recycle), dan komposting," terang Bambang. 

Kondisi TPA Cipeucang sendiri saat ini sudah mengalami kelebihan kapasitas. Volume sampah harian Kota Tangsel yang mencapai ratusan ton per hari membutuhkan penanganan yang lebih sistematis dan berkelanjutan.

"Nanti kita akan mempolakan sistem MRF untuk sementara ini, yang harapannya bisa memberikan nafas cukup panjang kepada TPA Cipucang, apalagi Pemkot saat ini masih dalam pengawasan KLHK, harus sesuai standar yang sudah ditentukan," ungkapnya.

Pembatalan kerja sama dengan TPA Bangkonol tentu menjadi tantangan tersendiri, namun juga menjadi momentum untuk mempercepat inovasi dalam pengelolaan sampah di daerah.

Pemkot berharap dukungan dari seluruh masyarakat dalam menghadapi persoalan ini, termasuk dalam upaya mengurangi sampah dari sumbernya, mendaur ulang, serta menerapkan pola hidup yang lebih ramah lingkungan.

"Tentunya kita harapkan, kepada masyarakat, apa yang saat ini tersedia, ya fasilitas-fasilitas, pengolahan pengurangan kalau TPS3R dan Bank Sampah itu larinya ke pengurangan, itu betul-betul diaktifasi oleh masyarakat," tutupnya.