TANGERANGNEWS.com-Proyek Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL) digadang-gadang sebagai solusi untuk mengatasi volume sampah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang mencapai 1.000 ton per hari.
Namun, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan menegaskan bahwa fasilitas vital ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
Dalam acara bersih-bersih sampah di Pasar Apung Situ Pondok Jagung, Pilar mengungkapkan pembangunan PSEL bisa menghabiskan waktu hingga 4 tahun.
Jangka waktu yang panjang ini membuat Pemkot Tangsel harus mengambil langkah strategis jangka pendek untuk menekan jumlah sampah.
"Membangun PSEL butuh 3-4 tahun. Oleh karenanya, kita butuh langkah jangka pendek menangani permasalahan sampah," jelas Pilar, Sabtu 20 September 2025.
Sebagai langkah darurat, Pemkot Tangsel fokus pada penanganan sampah dari hulu, yaitu dengan menggerakkan masyarakat secara masif melalui program bank sampah dan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle).
Pemkot bahkan akan menggodok peraturan yang mewajibkan setiap lingkungan memiliki bank sampah.
Pilar menekankan pentingnya peran ketua lingkungan, lurah, dan camat untuk memastikan program ini berjalan, karena tujuannya adalah menekan volume sampah yang sampai ke tempat pembuangan akhir (TPA) sambil menunggu PSEL siap beroperasi.
"Maka dari itu kita dorong, RW ini harus jadi ketua bank sampah dan lurah harus menggerakkan TPS3R, juga harus punya ini setiap kelurahan," jelasnya.