TANGERANGNEWS.com – PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten menyalurkan tambahan daya listrik total 61,24 MVA. Tambahan pasokan ini diberikan kepada dua perusahaan besar, yakni PT Shiwond Steel Indonesia dan PT Growth Java Industry, yang sama-sama tengah menggenjot kapasitas produksi.
PT Shiwond Steel Indonesia, produsen baja yang berbasis di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, mendapat tambahan 29,24 MVA.
Kebutuhan energi baru itu digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi besi siku serta menunjang operasional perkantoran.
“Pasokan listrik yang stabil memberi kami ruang untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dengan dukungan PLN, kami semakin percaya diri dalam memperluas pasar industri baja dari Banten untuk kebutuhan nasional,” ujar Mr Phi, Head Electrical PT Shiwond Steel Indonesia.
Sementara di Kota Cilegon, PT Growth Java Industry yang bergerak di bidang ferosilica kini bisa bernafas lebih lega dengan tambahan daya 32 MVA.
“Kami sangat mengapresiasi respons cepat dan layanan profesional dari PLN. Tambahan listrik ini memastikan proses produksi ferosilica berjalan lancar, sehingga kami dapat memperkuat kontribusi pada industri logam dalam negeri,” tutur Sukito, Direktur Operasi PT Growth Java Industry.
Manager PLN UP3 Banten Utara Hanfi Adrhean Abidin mengatakan, kehadiran PLN bukan hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga mitra yang mendorong pertumbuhan usaha.
“Penyambungan ini adalah wujud nyata komitmen PLN. Kami ingin industri di Banten tumbuh lebih kuat, kompetitif, dan memberi dampak nyata pada ekonomi daerah maupun nasional,” jelas Hanfi.
Senada dengan itu, General Manager PLN UID Banten, Muhammad Joharifin menambahkan, penguatan pasokan listrik merupakan langkah mendukung iklim investasi di wilayah tersebut.
“PLN berkomitmen menghadirkan listrik yang andal dan cukup bagi setiap kebutuhan pelanggan, termasuk industri strategis. Kami percaya, semakin kuat pasokan energi, semakin besar pula peluang Banten untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan investasi nasional,” tukas Joharifin.