TangerangNews.com

Bukan Hanya Benjolan, Kenali Ciri Kanker Payudara dan Pemicunya

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 7 Oktober 2025 | 19:27 | Dibaca : 23


Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi Eka Hospital, Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk, M.Epid, MARS. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi Eka Hospital, Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk, M.Epid, MARS, menekankan bahwa deteksi dini kanker payudara tidak selalu melalui benjolan yang teraba.

Dalam rangka Bulan Kesadaran Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month) di seluruh dunia yang jatuh pada bulan Oktober,  ia menjabarkan ciri-ciri kanker stadium awal dan langkah-langkah pencegahan utama, termasuk faktor gaya hidup berisiko.

 

Ciri Kanker Payudara Dini dan Pentingnya Skrining Non-Invasif

Menurut Dr. Sonar, kanker payudara pada stadium sangat awal (Stadium Nol) disebut Karsinoma In Situ. Pada fase ini, kanker belum menyebar (non-invasif) dan seringkali tidak dapat teraba sama sekali.

Deteksi kanker stadium nol ini hanya mungkin dilakukan melalui pemeriksaan penunjang, seperti USG Payudara dan Mamografi (untuk wanita di atas 40 tahun).

Dr. Sonar menyarankan wanita untuk memulai skrining sejak usia akil balig (sekitar 15-16 tahun), cukup dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

"Untuk deteksi dasar (baseline), USG dapat dilakukan sekali pada usia 17-18 tahun, lalu diulang berkala, karena kanker payudara di bawah usia 30 tahun sangat jarang, kurang dari 1%," katanya, Selasa 7 Oktober 2025.

Dr. Sonar menyarankan segera konsultasikan ke dokter jika ada perubahan fisik pada payudara dengan ciri-ciri berikut:

 

Pengobatan Kanker Payudara

Jika seseorang mengalami kanker payudara, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, baik itu menggunakan salah satu atau mengkombinasikan beberapa cara pengobatan. Penanganan dapat meliputi:

  1. Pembedahan (operasi): Mengangkat tumor, bisa berupa pengangkatan sebagian (lumpektomi) atau seluruh payudara (mastektomi).
  2. Radioterapi: Menggunakan sinar radiasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa setelah operasi.
  3. Kemoterapi: Menggunakan obat untuk membunuh sel kanker di seluruh tubuh.
  4. Terapi hormon dan terapi target: Pengobatan yang lebih spesifik berdasarkan karakteristik biologis sel kanker.

"Pendekatan pengobatan kanker payudara saat ini mengedepankan penerapan multidisiplin. Artinya, pasien ditangani bersama-sama oleh tim dokter dari berbagai spesialisasi (Bedah Onkologi, Onkologi Medis, Radiologi, Patologi Anatomi, dan Rehabilitasi Medik) untuk merancang rencana perawatan yang paling efektif dan terpersonalisasi," ujar Dr. Sonar.

 

Faktor Utama Pemicu Kanker

Meskipun genetik berperan, Dr. Sonar menegaskan bahwa gaya hidup memiliki pengaruh besar terhadap risiko kanker payudara. Ia menyoroti tiga faktor risiko utama yang perlu diperhatikan.

Di antaranya seperti paparan asap rokok. Zat kimia toksik dalam asap rokok, termasuk rokok konvensional maupun rokok elektrik/vape dapat menempel pada DNA sel, merusak regulasi pertumbuhan, dan memicu kanker.

"Perokok pasif yang sering terpapar asap juga memiliki risiko tinggi," terang Dr. Sonar.

Kemudian, kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi alkohol berlebihan juga dapat memicu kanker.

Selain itu, kondisi setelah menopause. Mormon yang memengaruhi tumor payudara mulai diproduksi oleh jaringan lemak. Oleh karena itu, menjaga berat badan dan gaya hidup sehat menjadi sangat penting.

Dr. Sonar tidak menganjurkan konsumsi hormon tambahan tanpa konsultasi medis ketat pada fase ini.

 

Segera Konsultasikan Kesehatan Payudara Anda

Kesadaran adalah langkah pertama, dan tindakan adalah langkah berikutnya. Jangan biarkan ketakutan menunda deteksi. Jika Anda menemukan benjolan atau memiliki faktor risiko, jadwalkan pemeriksaan segera.

Untuk konsultasi dan penanganan komprehensif terkait kanker payudara, termasuk skrining dan bedah onkologi, Anda dapat berkonsultasi dengan Dr. dr. Sonar Soni Panigoro yang merupakan ahli di bidang penanganan kanker dengan menerapkan pendekatan multidisiplin.