TangerangNews.com

Stop Self-Diagnosis! Dinkes Kota Tangerang Sediakan Layanan Kesehatan Mental Gratis

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 10 Oktober 2025 | 16:40 | Dibaca : 133


Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kota Tangerang pasca libur Lebaran 2025. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada 10 Oktober, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tidak hanya menegaskan komitmen pada layanan kesehatan mental, tetapi juga menyuarakan peringatan penting kepada masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni secara tegas mengimbau warga agar menghindari mendiagnosis diri sendiri (self-diagnosis) dan segera memanfaatkan fasilitas kesehatan profesional yang telah disediakan.

Menurutnya, di tengah derasnya informasi dan tekanan hidup modern, isu kesehatan jiwa masih kerap dianggap tabu, atau sebaliknya, sering ditangani secara mandiri tanpa konsultasi ahli.

“Yang penting, jangan pernah mendiagnosa diri sendiri tanpa konsultasi dengan profesional. Karena itu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) hadir untuk mengedukasi masyarakat, agar lebih terbuka membicarakan masalah mental, sekaligus mengarahkan pada proses penyembuhan yang tepat,” tegasnya, Jumat 10 Oktober 2025.

 

Akses Layanan Gratis Sebagai Solusi

Untuk menjawab tantangan self-diagnosis ini, Pemkot Tangerang telah memastikan akses ke layanan kesehatan jiwa tersedia secara merata dan mudah dijangkau.

dr. Dini mengatakan layanan kesehatan jiwa kini tersedia di seluruh fasilitas kesehatan tingkat satu (Puskesmas) di seluruh wilayah Kota Tangerang.

"Warga dapat berobat ke Poli Jiwa RSUD Kota Tangerang untuk penanganan lebih lanjut," katanya.

Tim TPKJM telah disiapkan yang bertugas turun langsung ke masyarakat untuk memberikan edukasi, pendampingan, hingga membantu proses rujukan secara gratis, memastikan warga mendapatkan penanganan yang akurat.

Dr. Dini mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi mental diri sendiri maupun orang di sekitar, karena kesehatan jiwa dan fisik memiliki peran yang sama pentingnya bagi kesejahteraan hidup.

"Kami berharap stigma dapat hilang dan masyarakat semakin terbuka untuk mencari pertolongan sejak dini dari profesional," tutupnya.