TANGERANGNEWS.com-Akses yang mudah menuju gerbang pendidikan adalah hak setiap anak bangsa. Menyadari hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang secara progresif merealisasikan komitmennya melalui program angkutan bus sekolah gratis.
Lewat sinergi dan penambahan armada yang masif, Pemkab Tangerang membuktikan keseriusannya dalam menghadirkan layanan transportasi yang aman dan merata untuk memastikan tidak ada lagi siswa yang putus sekolah karena kendala jarak maupun biaya.
Program yang awalnya diluncurkan sebagai uji coba pada 10 Juni 2025 ini menunjukkan perkembangan pesat. Dimulai dengan empat unit armada di Zona 1 (Tigaraksa dan Cikupa), Pemkab Tangerang merespon antusiasme publik dengan menambah 13 unit bus baru pada awal Oktober 2025.
Kini, total 17 armada telah beroperasi, memperluas jangkauan layanan hingga ke Kecamatan Rajeg, Curug, dan Jambe.
"Ini bentuk nyata kami dalam memberikan situasi terhadap penekanan angka kecelakaan pelajar dan pengurai lalu lintas," ujar Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid saat peluncuran program.
Beliau menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari visi besar pemerintah daerah. "Sekolah sudah gratis, transportasi gratis. Jangan sampai ada yang putus sekolah", tambahnya.
Inovasi Transportasi yang Terukur dan Tepat Sasaran
Keberhasilan program ini terletak pada perencanaan yang matang dan eksekusi yang terukur. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tangerang menetapkan jadwal operasional bus yang menyesuaikan jam sibuk sekolah, yaitu: pagi (05.00–07.30 WIB), siang (12.00–15.00 WIB), dan sore (16.00–18.00 WIB).
Rute awal yang ditetapkan secara strategis melintasi jalur utama dari Bizpoint Cikupa hingga area persekolahan di Tigaraksa.
Tahap awal program ini telah berhasil melayani sedikitnya 10 sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK. Dengan penambahan armada dan perluasan zona, jangkauan layanan kini semakin masif.
Program ini tidak hanya menyediakan transportasi, tetapi juga menjadi solusi konkrit untuk berbagai tantangan sosial seperti kemacetan, risiko kecelakaan di kalangan pelajar, hingga membantu pengendalian inflasi daerah dengan meringankan beban pengeluaran keluarga.
Pendekatan Holistik, Sinergi Lintas Sektor
Program bus sekolah gratis ini bukanlah upaya yang berdiri sendiri. Keberhasilannya merupakan buah dari pendekatan holistik yang melibatkan kolaborasi berbagai pihak. Inisiasi ini adalah hasil kerja sama antara Pemkab Tangerang, Perum Damri sebagai penyedia armada awal, serta dukungan kendaraan dari Kementerian Perhubungan.
Secara internal, Dinas Perhubungan sebagai ujung tombak berkolaborasi erat dengan Dinas Pendidikan untuk memetakan sebaran siswa dan kebutuhan transportasi di setiap wilayah.
Komitmen ini selaras dengan program pendidikan gratis untuk SD dan SMP swasta yang juga digulirkan Pemkab Tangerang, menunjukkan bahwa dukungan pemerintah mencakup seluruh ekosistem pendidikan, dari ruang kelas hingga perjalanan menuju sekolah.
Perluasan Armada untuk Masa Depan Generasi Gemilang
Melihat manfaat langsung yang dirasakan masyarakat, Pemkab Tangerang tidak berhenti berinovasi. Penambahan 13 armada bus adalah bukti bahwa program ini akan terus dikembangkan secara berkelanjutan. Rencana jangka panjangnya adalah menyediakan layanan bus sekolah gratis di setiap kecamatan.
"Total semua dengan yang sudah ada, saat ini Pemkab Tangerang telah mengoperasikan 16 armada untuk mengangkut pelajar secara gratis," jelas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Jainudin.
Perjalanan untuk menjangkau seluruh 29 kecamatan memang masih panjang dan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan anggaran.
Namun, dengan komitmen yang kokoh dan dukungan penuh dari masyarakat, Kabupaten Tangerang berada di jalur yang tepat untuk melahirkan generasi cerdas dan berdaya saing, yang perjalanannya menuju cita-cita didukung penuh oleh pemerintah daerah.
Target Penambahan Armada, Detail Zona Baru, dan Peningkatan Keamanan
Memasuki pertengahan Oktober 2025, komitmen Pemkab Tangerang semakin kuat. Berdasarkan laporan terbaru per 20 Oktober 2025, layanan bus sekolah gratis kini telah diperluas dengan menambah empat zona baru, sehingga total lima zona telah beroperasi secara efektif.
Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid, menyatakan bahwa dari total 16 armada yang kini mengaspal,
12 unit merupakan pengadaan baru dari Dinas Perhubungan, ditambah 1 unit bus bantuan dari Kementerian Perhubungan, dan 3 unit yang telah beroperasi di zona awal Cikupa-Tigaraksa.
Perluasan layanan ini mendapat respons positif, salah satunya dari Quindara Arsila, siswi SDN Kaduagung 1, Kecamatan Tigaraksa. "Sebelumnya saya diantar naik motor sama orang tua. Sekarang seru banget bisa berangkat bareng teman-teman naik bus gratis," ujarnya.
Detail rute untuk empat zona baru yang kini beroperasi meliputi:
Zona II Cikupa: Kantor Kades Cibadak Barat – SMK Maha Karya (PP)
Zona III Jambe: SDN Kutruk III – SDN Daru 1 Jambe (PP)
Zona IV Curug: Jl. Raya Curug Parigi – Jl. Raya Curug Parigi (PP)
Zona V Mauk: Kantor Kepala Desa Tanjung Anom – Ka
Lebih lanjut, Pemkab Tangerang kini telah menetapkan target yang lebih konkret, yaitu menyediakan minimal 29 unit bus sekolah gratis. Target ini dicanangkan agar setiap kecamatan di Kabupaten Tangerang memiliki setidaknya satu armada bus sekolah.
Untuk merealisasikan target ini, Bupati Maesyal Rasyid menegaskan bahwa sumber pendanaan tidak hanya akan bergantung pada APBD. Pemkab juga akan secara aktif menggandeng pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari para pengembang dan perusahaan di wilayah tersebut.
Aspek keamanan juga menjadi prioritas. Setiap armada yang beroperasi telah dilengkapi dengan teknologi pengawasan seperti CCTV di dalam kabin dan alat pengontrol kecepatan. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan para pelajar selama di perjalanan dan mencegah pengemudi ugal-ugalan.
Penulis Naskah : Kamadigital
#Advertorial