TangerangNews.com

Dwi Nopriadi Hadirkan Layanan Kemasan Digital Keliling untuk Dongkrak Daya Saing IKM Banten

Redaksi | Minggu, 26 Oktober 2025 | 22:26 | Dibaca : 56


Kepala UPTD Pengujian, Tera, Sertifikasi, dan Inspeksi (PTSI) Disperindag Provinsi Banten Dwi Nopriadi AW. (@TangerangNews / Redaksi)


TANGERANGNEWS.com - Di tengah tantangan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) menghadapi era digital, Kepala UPTD Pengujian, Tera, Sertifikasi, dan Inspeksi (PTSI) Disperindag Provinsi Banten Dwi Nopriadi AW menghadirkan terobosan baru. 

Ia menggagas program Smart Service Mobile (SSM) sebuah layanan kemasan keliling berbasis digital yang kini menjadi inovasi unggulan Disperindag Banten.

Gagasan ini lahir dari keprihatinan Dwi terhadap masalah klasik IKM, terutama soal kemasan produk yang belum memenuhi standar pasar modern. 

Menurutnya, kualitas kemasan bukan sekadar tampilan, tetapi kunci daya saing produk lokal.

“Banyak produk IKM di Banten sebenarnya punya kualitas bagus, tapi kalah di kemasan dan belum tersentuh digitalisasi. Itu sebabnya kami harus hadir dengan cara baru, lebih dekat dan relevan,” ujar Dwi.

Dari pemikiran itu, lahirlah Smart Service Mobile, inovasi layanan publik yang menggabungkan pendekatan jemput bola dan digitalisasi.

Program ini memungkinkan tim UPTD PTSI turun langsung ke lapangan menjangkau sentra-sentra IKM untuk memberikan layanan desain dan pengemasan produk, pendampingan digital, serta edukasi peningkatan mutu secara terpadu.

Ada tiga fokus utama dalam gagasan Dwi, pertama smart packaging yang membantu pelaku IKM membuat kemasan yang aman, menarik, dan sesuai standar industri.

Ke dua, mobile service dengan layanan keliling yang menjangkau pelaku usaha hingga pelosok. Terakhir, edukasi dan pendampingan digital untuk memperkuat literasi digital agar IKM siap bersaing di pasar online.

Dwi yang pernah menjadi Kepala Samsat Cikokol ini menyebut, inovasi ini sejalan dengan asta cita presiden terutama pada cita-cita tentang penguatan digitalisasi, peningkatan daya saing UMKM, hilirisasi produk, dan pemerataan layanan publik.

“Melalui Smart Service Mobile, birokrasi tidak lagi menunggu, tapi menjemput. Kami ingin IKM Banten naik kelas, sekaligus membuktikan bahwa inovasi bisa lahir dari pelayanan publik,” pungkas Dwi.