TangerangNews.com

Netizen Pertanyakan Sikap Pemkot Tangerang Tunggu Laporan Baru Perbaiki Jalan Rusak

Fahrul Dwi Putra | Jumat, 31 Oktober 2025 | 13:36 | Dibaca : 171


Kondisi jalan rusak bekas galian di Jalan M. Toha, Kecamatan Karawaci. (@TangerangNews / Redaksi )


TANGERANGNEWS.com- Program Perjaka Gesit (Perbaikan Jalan Kota Gerakan Sehari Tuntas) yang belum lama ini diluncurkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menuai reaksi kurang baik dari netizen di Instagram. 

Dalam unggahan pada akun @tangerangkota, Pemkot Tangerang menjelaskan, melalui program Perjaka Gesit warga dapat melaporkan jalan rusak hanya dengan menghubungi nomor 0811-1500-152 atau melalui aplikasi Tangerang LIVE. 

Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Taufik Syanzaeni mengatakan, setiap laporan akan diverifikasi dan ditindaklanjuti oleh tim di lapangan untuk segera memperbaiki jalan rusak. 

“Prinsipnya, laporan masuk, jalan langsung diperbaiki, sehari tuntas,” ujar Taufik, dikutip pada Jumat, 31 Oktober 2025.

Namun, di kolom komentar unggahan tersebut, sejumlah warga justru mempertanyakan sistem pelaporan yang mengharuskan masyarakat aktif melapor terlebih dahulu. 

Pasalnya, mereka menilai pemerintah seharusnya dapat lebih proaktif memantau kondisi jalan tanpa menunggu aduan.

“Ngapain harus lapor, emang kaga bisa liat?,” tulis akun @pangestuwicksono.

Komentar serupa juga dilontarkan akun @desi_riya87 yang menulis, “Kenapa harus lapor? Emang nggak bisa pemerintah cek sendiri jalan mana aja yang rusak? Harus nunggu laporan baru dibenerin gitu?”

Tak sedikit juga warga yang mengeluhkan kondisi jalan utama di Kota Tangerang yang rusak meski sudah beberapa kali diperbaiki. 

“Dari Pasar Baru sampai Sangiang coba suruh cek tuh, jalur kota begitu banyak lobang,” tulis akun @vickyridho_17.

Sementara akun @rifqiirrafi menilai kualitas perbaikan jalan di Kota Tangerang belum maksimal. 

“Semua jalan di Tangerang Kota itu rusak, cuma Puspem aja yang bagus,” tulisnya, yang mendapat lebih dari seratus tanda suka dari pengguna lain.

Beberapa warga juga mengkritik hasil perbaikan yang dinilai tidak tahan lama.

“Kalo habis ditambal kenapa jalannya jadi gelombang?” tulis @andiazis827, sementara akun @hadyyparkor menambahkan, “Tambal doang kayak ban, harusnya dibongkar biar lama rusak lagi.”

Adapun pihak Dinas PUPR dalam unggahan tersebut menyampaikan, laporan warga akan diverifikasi terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan di lapangan, sesuai tingkat kerusakan jalan. 

“Kami harap masyarakat aktif melapor bila menemukan jalan rusak di lingkungannya. Partisipasi warga menjadi kunci agar infrastruktur kota selalu dalam kondisi baik dan aman digunakan,” ujar Taufik.

Meski demikian, warganet masih berharap agar Pemkot Tangerang tidak hanya cepat dalam merespons laporan, tetapi juga memperhatikan kualitas hasil perbaikan agar tidak kembali rusak dalam waktu singkat. 

“Yang penting bukan seberapa cepat selesai, tapi kualitasnya yang terbaik,” tulis @muhamadrizahikmatullah dalam kolom komentar.