TANGERANGNEWS.com- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan permintaan maaf mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi imbas relokasi pabrik alas kaki merek internasional seperti Nike dan Adidas dari Tangerang ke Jawa Tengah.
"Kalau relokasi pabrik, ini saya harus menyampaikan dengan segala rasa hormat dan mohon maaf," ujar Agus dikutip dari CNN Indonesia, Rabu, 12 November 2025.
Namun demikian, Agus menyebut pemindahan ini tidak menjadi masalah selama masih dilakukan di dalam negeri dan tidak menurunkan kapasitas produksi.
Menurutnya, relokasi pabrik adalah bagian dari strategi bisnis yang lumrah dilakukan perusahaan untuk menjaga efisiensi.
“Bagi kami di Kemenperin, relokasi pabrik asal dia tidak ada pengurangan kapasitas, enggak ada masalah asal dia relokasinya di NKRI,” tambahnya.
Agus menjelaskan, setiap perusahaan memiliki perhitungan tersendiri dalam menekan biaya produksi agar produknya tetap kompetitif di pasar.
”Perusahaan itu kan mempunyai cara untuk menghitung yang paling penting adalah komponen cost of production, itu ada detailnya, itu ada berapa biaya untuk tenaga kerja, berapa biaya untuk bahan baku. Yang paling penting untuk pengusaha yang pasti dia cari caranya bagaimana untuk menekan cost of production sehingga produk mereka bisa lebih kompetitif,” tutupnya.
Sebelumnya, Kemenperin melalui Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Rizky Aditya Wijaya menyebut upah pekerja menjadi faktor utama di balik relokasi tersebut.
Rizky menjelaskan, pabrik-pabrik alas kaki itu memindahkan fasilitas produksi ke wilayah tengah Pulau Jawa yang memiliki struktur upah lebih rendah.
“Dan terjadinya PHK di fasilitas produksi, khususnya di wilayah barat Jawa, ini kan alas kaki itu padat karya, komponen terbesar itu tenaga kerja. Jadi bukan berarti mereka PHK terus mereka setop produksi, enggak. Mereka pindah ke daerah tengah yang upahnya lebih murah, jauh lebih murah,” kata Rizky.
Rizky menambahkan, pihaknya belum menerima laporan resmi dari perusahaan terkait relokasi tersebut, namun informasi telah disampaikan oleh Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo).
Meski terjadi relokasi dan PHK di sejumlah fasilitas produksi, Kemenperin memastikan kinerja industri alas kaki nasional masih tumbuh positif. Sepanjang tahun ini, sektor tersebut mencatatkan pertumbuhan sekitar 8 persen.