TANGERANGNEWS.com – Generasi Z didorong untuk semakin cakap digital dan bijak berkarya melalui media sosial pada Talkshow Public Speaking Digital Ethics: Bijak Berkarya yang digelar dalam rangkaian Cisadane Digital Festival 2025, Minggu 16 November 2025.
Narasumber pertama, Safhira Alfarisi, menekankan pentingnya pemahaman empat pilar kecakapan digital, yaitu kemampuan mengoperasikan teknologi, keamanan digital, budaya digital, dan etika digital.
Semua pilar tersebut, menurutnya, menjadi fondasi penting untuk memanfaatkan teknologi secara cerdas, aman, etis, dan produktif.
“Ke depan kita bisa saja menghadapi gelombang PHK. Posisi kita jangan mau kalah. Manfaatkan digital, pelajari digital. Gak ada kata terlambat, gak usah nunggu punya iPhone. Lakuin aja,” ujarnya di depan ratusan peserta talkshow.
Safhira juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga rekam jejak digital sebagai aset jangka panjang.
“Jejak digital akan jadi referensi. Buat konten yang baik dan bermanfaat,” tegasnya.
Narasumber berikutnya, Ryanka Dizayani Putra mengajak para peserta untuk memahami tanggung jawab moral ketika berkarya di ruang digital, terutama bagi mereka yang ingin menjadi konten kreator.
“Yang ingin jadi konten kreator harus memperhatikan etika. Apa yang disampaikan pasti berdampak. Dampak digital tidak hanya yang luas tapi juga yang terdekat,” ucap Ryanka.
Ia menegaskan bahwa konten yang baik tidak selalu harus mengejar viral atau FYP dengan mengabaikan nilai dan tanggung jawab sosial.
“Pilih engagement atau etika? Konten yang nyantol itu yang berdampak dan punya etika. Jangan lupakan etika karena sangat diperlukan dalam dunia digital,” katanya.
Ryanka menambahkan bahwa tanpa etika, audiens bisa tersesat oleh informasi yang tidak benar
“Jangan sampai audiens tersesat oleh konten yang kamu buat,” tuturnya.
Melalui talkshow ini, peserta terutama kaum muda diharapkan dapat memanfaatkan ruang digital untuk berkarya dan membangun citra positif, bukan sekadar mencari sensasi.