TangerangNews.com

Kabupaten Tangerang Penerima Manfaat MBG Terbanyak Kedua di Indonesia

Muhamad Yusri Hidayat | Jumat, 21 November 2025 | 18:35 | Dibaca : 19


Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Penataan Organisasi dan Antar Kelembagaan Lodewyk Pusung. (@TangerangNews / Muhamad Yusri Hidayat)


TANGERANGNEWS.com-Jumlah penerima manfaat makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Tangerang mencapai 953 ribu jiwa. Jumlah tersebut merupakan terbanyak kedua di Indonesia, setelah Kabupaten Bogor yang mencapai 1.007.000 jiwa.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Penataan Organisasi dan Antar Kelembagaan Lodewyk Pusung menyebut ada 119 dapur MBG yang sudah beroperasi di Kabupaten Tangerang. 

Namun, Pusung menilai kehadiran 119 dapur yang sudah beroperasi dirasa masih kurang dari jumlah yang ditargetkan oleh BGN.

"Masih kurang 215 dapur, Kabupaten Tangerang itu ditargetkan oleh BGN sekitar 334 dapur MBG," ujar Pusung pada Acara Pembukaan Dapur SPPG Renged Kresek di Yayasan Qurrotu Nafsin, pada Jumat 21 November 2025.

Pusung menjelaskan tingginya jumlah penerima manfaat menjadi tantangan besar yang harus dijawab dengan memperbanyak dapur MBG berbasis partisipasi masyarakat.

"Memang dibutuhkan partisipasi masyarakat, karena sampai hari ini belum ada satu pun dapur yang dibangun langsung oleh badan gizi nasional. Kami juga berterima kasih kepada para mitra yang mau ikut berkontribusi," jelasnya.

Salah satu mitra yang aktif adalah Yayasan Ponpes Qurrotu Nafsin. Pengasuh sekaligus penanggung jawab dapur MBG Ponpes Qurrotu Nafsin, Sidik Sasmita menyampaikan bahwa yayasan tersebut telah mengelola lima dapur MBG yang melayani dua kecamatan yaitu kecamatan Kresek dan Kronjo.

"Dari 2 kecamatan tersebut bisa 20.000 penerima manfaat MBG per hari," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia ke-8 Prabowo Subianto menginstruksikan kepada BGN untuk mengganti menu lauk Ayam dan Telur dengan daging dan telur puyuh, untuk mencegah kelangkaan ayam dan telur menjelang natal dan tahun baru.

Menanggapi instruksi tersebut, Sidik mengaku siap untuk mengikuti arahan yang diberikan presiden.

"Setuju, kebetulan dulu di sini pernah ada peternakan puyuh, jadi tinggal dihidupkan lagi peternakan tersebut," tutupnya.