TangerangNews.com

Komisi III Minta Pemkot Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan Jelang Nataru

Redaksi | Jumat, 5 Desember 2025 | 09:48 | Dibaca : 31


Ketua Komisi III DPRD Kota Tangerang, Sumarti. (@TangerangNews / Redaksi)


TANGERANGNEWS.com – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Komisi III DPRD Kota Tangerang meminta Pemkot Tangerang memperkuat pengawasan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di pasar serta pusat distribusi. 

Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak terjadi lonjakan harga maupun kelangkaan bahan pokok yang dapat memberatkan masyarakat.

Ketua Komisi III DPRD Kota Tangerang, Sumarti, mengatakan bahwa inspeksi mendadak (sidak) dilakukan untuk memastikan distribusi dan aktivitas perdagangan berjalan lancar, sekaligus mencegah potensi penimbunan yang berujung pada kenaikan harga.

“Stabilitas harga menjadi perhatian utama kami menjelang Nataru. Kami memastikan distribusi berjalan lancar, tidak ada kelangkaan, dan harga tetap terjangkau oleh masyarakat,” ujar Sumarti.

Selain pengawasan di lapangan, Komisi III juga menggelar hearing terkait pajak dan retribusi daerah. Menurut Sumarti, kebijakan fiskal daerah memiliki peran penting dalam menjaga kemampuan pemerintah dalam memberikan layanan publik sekaligus melakukan intervensi ekonomi bila diperlukan.

“Kami mengadakan hearing pajak dan retribusi untuk memastikan kapasitas fiskal pemerintah tetap kuat sehingga bisa mendukung stabilitas ekonomi, termasuk pengendalian harga pangan,” jelasnya.

Tak hanya itu, monitoring harga dan stok bahan pokok di lingkungan pelaku usaha juga dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat. Komisi III secara rutin turun ke pasar guna memastikan pasokan aman dan harga terkendali.

“Pengawasan di pasar ini bertujuan agar pendapatan daerah tetap stabil dari sektor fiskal, sekaligus menopang upaya menjaga stabilitas ekonomi masyarakat,” tambah Sumarti.

Di sisi lain, Komisi III DPRD Kota Tangerang juga mengapresiasi capaian inflasi Kota Tangerang yang berada di angka 2,34 persen, terendah di Provinsi Banten. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kota Tangerang lebih rendah dibandingkan Kota Cilegon (2,47 persen), Kota Serang (2,56 persen), Kabupaten Pandeglang (2,90 persen), dan Kabupaten Lebak (2,93 persen).

“Inflasi 2,34 persen menunjukkan kondisi ekonomi yang stabil dan memberikan ruang bagi masyarakat serta pelaku usaha untuk tetap bergerak optimistis,” ujar Sumarti.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa stabilitas tersebut tidak boleh membuat pemerintah lengah, khususnya menghadapi potensi fluktuasi harga pangan jelang akhir tahun.

“Kita tetap harus waspada. Stabilitas hanya bisa terjaga jika pengawasan harga dan pasokan pangan dilakukan secara konsisten, apalagi menjelang Nataru yang biasanya diikuti peningkatan permintaan,” tegasnya.

Sumarti juga mendorong agar program pengendalian inflasi terus diperkuat, mulai dari penyediaan akses pangan murah, menjaga kelancaran distribusi antarwilayah, memperkuat UMKM pangan, meningkatkan kualitas pasar tradisional, hingga mendorong urban farming sebagai strategi ketahanan pangan jangka panjang.

“Stabilitas harga pangan harus menjadi momentum untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal. Ini hanya bisa dicapai dengan kolaborasi semua pihak,” tutupnya. (Adv)