TANGERANGNEWS.com- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat peningkatan jumlah anak muda yang tertarik menekuni dunia riset dari tahun ke tahun. Tren ini terlihat dari semakin banyaknya mahasiswa yang terlibat dalam berbagai program riset dan inovasi yang dibuka oleh BRIN.
"Kalau dari jumlah mahasiswa yang kami rekrut melalui program-program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), kemudian program DPK (Direktorat Pengembangan Kompetensi) ini, tahun demi tahun meningkat," kata Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono, Jumat, 19 Desember 2025.
Meski minat generasi muda terhadap riset terus bertambah, Agus mengungkapkan jumlah peneliti yang masuk ke BRIN melalui jalur aparatur sipil negara masih belum optimal.
Setiap tahun, BRIN membuka sekitar 500 formasi CPNS, namun yang terisi baru sekitar 200 orang.
"Meskipun jumlah CPNS yang masuk ke BRIN, dari setiap tahun kita membuka 500 lowongan. Itu yang masuk itu hanya 200 (orang). Jadi kita masih punya slot lebih agar masyarakat mau menjadi peneliti sekarang," imbuhnya.
Agus menjelaskan, saat ini syarat menjadi peneliti di BRIN minimal lulusan S3, baik dari dalam negeri maupun diaspora Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri.
Kebijakan ini berbeda dengan masa lalu, ketika formasi peneliti masih banyak diisi lulusan S1 dan S2.
"Dulu tidak ada slot untuk S3. Dulu slotnya hanya untuk S1-S2. Kalau S1-S2 kan banyak yang masuk se-Indonesia nih. S1-S2 itu syaratnya maksimal 35 tahun, kalau sampai S3 itu usia maksimal 40 tahun. Jadi akan lebih banyak diaspora yang bisa kembali ke Indonesia dalam usia tersebut," jelas Agus usai acara.
Selain CPNS, BRIN juga membuka peluang bagi peneliti melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan batas usia maksimal 60 tahun.
Skema ini diharapkan dapat menjaring lebih banyak peneliti berpengalaman untuk memperkuat ekosistem riset nasional.
Agus menambahkan, BRIN saat ini memiliki Direktur Manajemen Talenta yang secara khusus bertugas merancang berbagai program untuk menumbuhkan minat anak muda terhadap profesi peneliti.
Mahasiswa dari jenjang S1 hingga S3 didorong agar melihat riset sebagai jalur karier jangka panjang yang menjanjikan.
Upaya tersebut dilakukan melalui berbagai inisiatif seperti program BRIN Go to School, BRIN Go to Campus, serta penyelenggaraan lomba-lomba riset bagi pelajar dan mahasiswa.
BRIN berharap langkah ini dapat melahirkan generasi peneliti baru yang tidak hanya kompeten, tetapi juga merasa bahagia menekuni dunia riset.