TangerangNews.com

Tak Perlu ke Luar Negeri, Gatam Institute Eka Hospital Sukses Tangani 100 Operasi Lutut Robotik

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 19 Desember 2025 | 23:01 | Dibaca : 39


Gatam Institute Eka Hospital memaparkan keberhasilan menangani 100 operasi Total Knee Replacement atau penggantian sendi lutut, dengan menggunakan teknologi robotik Velys. (@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)


TANGERANGNEWS.com-Gatam Institute Eka Hospital berhasil mencatatkan penanganan 100 operasi Total Knee Replacement (TKR) atau penggantian sendi lutut, dengan menggunakan teknologi robotik Velys.

Hebatnya, pencapaian ini diraih dengan rekam jejak keselamatan yang sempurna, yakni 0 persen infeksi dan 0 persen mortalitas.

Keberhasilan yang dicatatkan dalam waktu 1,5 tahun ini menempatkan Indonesia sejajar dengan pusat ortopedi terkemuka dunia.

 

Presisi Robotik dan Pemulihan Lebih Cepat

Chairman Gatam Institute, Dr. dr. Luthfi Gatam, SpOT (K) Spine, menjelaskan penggunaan teknologi Velys Robotic Assisted TKR membantu dokter spesialis melakukan operasi dengan tingkat presisi yang jauh lebih tinggi dibandingkan metode konvensional.

"Hal ini memungkinkan pemulihan pasien berjalan lebih cepat. Hasil sempurna 0 persen mortalitas ini adalah hasil integrasi kuat antara kecanggihan teknologi dan kompetensi tim medis," katanya, Kamis 18 Desember 2025.

Menurutnya, Eka Hospital saat ini merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang memiliki dua robot sekaligus untuk operasi pergantian sendi lutut dan tulang belakang.

Robot yang digunakan untuk operasi penggantian lutut sendiri dan telah memecahkan rekor dengan menangani 100 kasus hanya dalam waktu 1,5 tahun.

"Sedangkan robot untuk operasi tulang belakang telah berhasil menangani lebih dari 700 kasus dalam kurun waktu tiga tahun," jelas dr. Luthfi.

 

Protokol Ketat dari Skrining hingga Pasca-Operasi

dr. Ricky Edwin Pandapotan Hutapea, Sp.OT (K), Dokter Spesialis Ortopedi Hip & Knee Eka Hospital menjelaskan untuk keberhasilan operasi dengan tingkat 0 persen infeksi, pihaknya melakukan prosedur ketat yang mencakup seluruh tahapan mulai sebelum hingga pasca operasi.

Dimulai dengan proses skrining pasien yang mendalam dan pemberian antibiotik profilaksis untuk memperkuat daya tahan tubuh terhadap bakteri.

"Pasien yang boleh menjalani prosedur ini juga diseleksi. Harus yang mempunyai harapan hidup yang tinggi. Kalau misalnya pasien sudah usia lanjut, hanya bisa dikursi roda atau usia 40 tapi punya diabetes yang berat, kita tidak mungkin kita operasi," jelasnya.

Selanjutnya, selama proses pembedahan berlangsung di ruang operasi dilakukan penerapan standar sterilitas yang tinggi.

"Lalu, penanganan luka operasi yang sangat hati-hati, termasuk edukasi kepada pasien mengenai cara mengganti perban dan kapan harus melakukan kontrol kembali jika muncul gejala tertentu di rumah," kata dr. Ricky.

Implementasi protokol yang disiplin ini membuahkan hasil yang signifikan. Hingga saat ini, tingkat keberhasilan pada pasien operasi mencapai angka yang memuaskan.

"Alhamdulillah, sampai saat ini 100 persen pasien operasi tidak ada satu pun yang terkena infeksi. Itulah upaya kami," pungkas dr. Ricky.

 

Kualitas Internasional di Dalam Negeri

drg. Rina Setiawati, CEO Eka Hospital Group mengatakan dengan standar internasional dan teknologi yang tersedia saat ini, Eka Hospital optimistis dapat meyakinkan pasien dalam negeri bahwa perawatan ortopedi terbaik kini sudah tersedia di Indonesia.

"Dengan kehadiran teknologi robotik ini, masyarakat Indonesia kini tidak perlu lagi ke luar negeri untuk mendapatkan tindakan operasi lutut berteknologi tinggi," katanya

drg. Rina menambahkan pencapaian 100 kasus ini bukanlah akhir, melainkan fondasi untuk layanan ortopedi yang semakin unggul dan berkelas dunia.