TangerangNews.com

Mahasiswa Tangerang Desak SBY - Boediono Mundur

| Rabu, 19 Oktober 2011 | 18:02 | Dibaca : 33557


Demo tolak SBY-Boediono. (tangerangnews / rangga)



TANGERANG
-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tangerang, Rabu (19/10), menggelar aksi demo di Bundaran Veteran, Kota Tangerang. Dalam aksinya mereka mendesak Presiden dan Wakil Presiden RI, SBY - Boediono, untuk mundur karena tidak becus memimpin negara ini.

"Sudah dua tahun memerintah negara ini makin kacau. Kehidupan rakyat makin sulit. Karena itu sudah waktunya SBY - Boediono mundur, atau digulingkan oleh rakyat," ucap Muhammad Toha, Ketua DPC GMNI Tangerang.

Menurut Toha, bukti SBY - Boediono sudah tidak becus memerintah adalah dengan adanya reshufle kabinet. "Percuma ada reshufle, keadaan tidak akan membaik. Karena biang keroknya ada pada SBY - Boediono," tegas Toha.

Dalam aksinya, secara teatrikal para mahasiswa itu menarik SBY - Boediono, dengan seutas tali yang diikat ke leher. "Keduanya harus diperlakukan seperti ini karena sangat lamban," tegas Toha.

Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, menilai banyaknya wakil menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) sangat tidak efektif. "Saya melihat tidak ada urgensinya menarik wakil menteri," ujarnya seusai menjadi nara sumber di UIN Ciputat.

Namun, kata Jimly, karena sudah diatur dalam UU, maka tidak ada salahnya SBY mengangkat wakil menteri itu.
 
"Mungkin Presiden tidak mau itu. Tapi karena UU memperbolehkan maka diangkatlah mereka. Wakil menteri sama dengan kepala daerah," ucapnya. (DRA)