TangerangNews.com

Ditodong Senpi, Sekuriti Bandara Lapor Polisi

| Selasa, 8 November 2011 | 17:14 | Dibaca : 13378


Penumpukan penumpukan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (tangerangnews / dira)


TANGERANG-Seorang petugas sekuriti dari PT. Security Delta Metro Guard, Abdillah ,55, yang bertugas di lobi Bandara Internasional Soekarno-Hatta ditodong senjata api oleh Hendrik ,62, salah satu calon penumpang, Senin (7/11) malam.
 
Diperlakukan seperti itu, korban pun melaporkannya ke Polres Metro Bandara Soekarno-Hatta. Diketahui, kejadian bermula saat korban hendak menegur pelaku yang memarkir kendaraannya di depan Restoran Hoka-Hoka Bento.
 
Tepatnya, di lobi  pintu terminal 1 keberangkatan  Bandara tersebut, sekitar pukul 21.47 WIB, Senin (7/11) malam. Korban yang melihat sebuah Toyota Fortuner B 1889 RN, warna abu-abu terparkir di tempat sembarang itu pun dengan cekatan melaksanakn tugasnya.
Abdilah menerangkan, apa yang dilakukannya sudah cukup sopan dan baik. Petugas keamanan itu meminta agar Hendrik tidak memarkirkan mobil dilokasi terlarang. Namun, teguran dan permintaan petugas sekuriti itu tidak digubris oleh pemilik mobil.
Merasa diacuhkan, Abdillah kembali menegur dan mengingatkan Hendrik bahwa, jika mobilnya tetap diparkir, sesuai ketentuan di Bandara Soekarno Hatta mobil akan digembok.
 
Sayang, bukannya memindahkan mobilnya, Hendrik malah mengambil senjata api dipinggangnya dan meletakkan senjata api itu ke atas dashboard mobilnya.
“Saat saya tegur, saya malah ditodongkan senjata api. Jelas saja saya kecewa dengan sikap pelaku. Harusnya dia mentaati aturan,” katanya Selasa (8/11).

Merasa diancam dengan senjata api, ia pun meminta pertolongan kawannya sesama sekuriti untuk menengahi. “Saya langsung melaporkan pelaku,” terangnya.

Kasat Reskrim Polres Metro Bandara Soeakrno-Hatta Kompol Roberto Pasaribu membenarkan kejadian tersebut. Kasus yang dianggap hanya kesalahpahaman antar pelaku dan korban itu pun sedang dalam penyelidikan. “Kasus ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Pelaku paham yang dilakukannya salah,” jelasnya.(DRA)