TangerangNews.com

Lima Orang Diduga Teroris Ditangkap di Tangerang

| Sabtu, 12 November 2011 | 09:19 | Dibaca : 24284


 
TANGERANG-Densus 88 menangkap lima orang yang diduga jaringan teroris kelompok Cirebon, di Tangerang, Sabtu (12/11) kemarin. Dua orang tersangka ditembak kakinya karena mencoba melawan petugas.
 
Kelimanya adalah DAP alias Botak alias Gondrong, 34, dan istrinya, Siti, warga RT 04/09, Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Lalu BH, 35 dan A, 32, warga Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Serta Satimin, 40, warga Perumahan Taman Raya Rajeg, RT 18/07, Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.
 
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tersangka DAP dan istrinya ditangkap Densus 88, sekitar pukul 07.30 WIB, ketika hendak ke pasar di Jalan Utama, RT 02/07, Kelurahan Cipondoh Makmur Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Ketika itu tersangka DAP terpaksa ditembak karena mencoba melawan petugas.
 
“Ia benar, kemarin ada yang ditangkap. Terdengar suara tembakan juga. Mereka langsung dibawa mobil Densus 88,” kata ketua RT 04, Naman Kole, 51, Minggu (12/11).
 
Naman mengatakan, sebelum ditangkap, tersangka sudah diintai olehpetugas Densus 88 perpakaian preman. “Ada 4 orang polisi yang sudah menunggu sambil ngopi di warung istri saya sejak pukul 04.00 WIB. Saya tidak menyangka kalau mereka polisi,” terangnya.
 
Sementara tersangka BH, 35 dan A, 32, yang merupakan DPO teroris AO ditangkap sekitar 07.00 WIB, di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Petugas juga menembak kaki tersangka A karena membawa senjata api M 16.
 
Barang bukti yang berhasil disita adalah 1 pucuk senjata api M 16. Tersangka BH pernah menerima senpi 2 pucuk dari AO yaitu 1 pucuk senpi jungle, 1 pucuk FN dan 20 butir peluru. Barang bukti tersebut disembunyikan di kawasan hutan di daerah Depok.
 
Sedangkan terangka Satimin, 40, ditangkap Densus 88 di kontrakanya di Perumahan Taman Raya Rajeg, RT 18/07, Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Menurut Ketua RW 07, Indra, tersangka baru mengontrak 2 bulan. “Dia ditangkap orang bersenjata lengkap yang ngaku Densus 88. Istrinya nangis-nangis saat Satimin ditangkap,” katanya.(RAZ)