TangerangNews.com
Wakil Wali Kota Sebut Agung Sedayu Grup Arogan
| Senin, 21 November 2011 | 18:51 | Dibaca : 34306
Derita Warga Petir. (tangerangnews / dira)
TANGERANG-Wakil Wali Kota Tangerang Arif R Wismansyah merasa kecewa dengan PT Agung Sedayu Group (ASG), pengembang perumahan Green Lake City, yang bersikap arogan menutup akses jalan warga Kampung Pulo Nyai Bontit, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh.
Menurutnya, ASG yang merupakan pengembang besar harusnya berikap bijaksana dalam melakukan pembangunan. “Saya sempat kecewa melihat ASG melakukan pengerukan terhadap akses jalan warga. AGS itu pengembang besar, seharusnya tidak melakukan tindakan arogan,” kata Arief, Senin (21/11).
Arief menambahkan, sebelum membangun perumahan, pengembang harus mendahulukan sarana dan prasarana umum, sehingga tidak menganggu kepentingan masyarakat. “Langkah antisipasi untuk masyarakat harus ada. Utamakan dulu akses jalan, baru melakukan pembangunan,” terangnya.
Menurut Arief, sejak masalah tersebut mencuat, dirinya sudah memerintahkan Asda I untuk segera mengatasi. Pihaknya telah memanggil pengembang dan meminta untuk segera membanun jalan untuk warga.
"Sebelumnya sudah kita minta segera membangun jembatan atau jalan. Tapi informasi yang kita dapat ternyata belum ada jalan. Nanti kita kan panggil lagi," ucapnya.
Arief mengancam, jika ASG mengindahkan instruksi Pemerintah Kota Tangerang untuk membangun jalan buat warga, maka pihaknya akan memberikan sanski sesuai dengan aturan. “Apakah sanksinya berupa penutupan proyek pembangunan atau tidak kita saja nanti perkembangannya," ujarnya.
Sementara itu, pantauan di lapangan, PT Agung Sedayu Group (ASG), pengembang perumahan Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, mengabaikan perintah DPRD Kota Tangerang, untuk membangunkan jembatan permanen bagi warga RT 007 RW 010, Kampung Pulo Nyaibontit, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh. PT ASG hanya membangun jembatan dari bambu.
"Pas hujan licin sekali mas. Harus pegangan, kalau tidak pasti tergelincir," ujar Neneng, warga yang sedang hamil, Senin (21/11) Seperti diketahui, warga RT 07 Pulo Nyaibontit terzalimi akibat tindakan arogan ASG, yang memutus jalan warga. Jalan tersebut digali menjadi sebuah tandon atau danau sedalam empat meter, dengan lebar enam meter, mengelilingi perkampungan itu. Akibatnya 50 KK yang mendiami 32 rumah terisolasi, tidak bisa beraktivitas.(RAZ)