TangerangNews.com

Pintu M1 Ditutup, Pemkot Minta Perbaiki Jalan Alternatif

| Senin, 23 Januari 2012 | 17:08 | Dibaca : 8643


Razia Bandara (tangerangnews / dens)



TANGERANG-Terkait rencana pengelola Bandara Soekarno-Hatta yang akan mengembalikan fungsi pintu M1 (pintu belakang melalui Tangerang ke Bandara) sebagai kawasan terbatas, Pemkot Tangerang meminta agar PT Angkasa Pura II mempersiapkan jalan alternatif, jika sampai  akses tersebut ditutup.  PT Angkasa Pura II sendiri melakukan itu, terkait melaksanakan pembangunan grand design pada bandara tersebut.  
 
Wakil Wali Kota Tangeang Arief R Wismansyah mengatakan, PT Angkasa Pura II harus mengkaji lebih mendalam lagi terkait rencana pengembalian fungsi pintu masuk M1. Sebab, jalur alternatifnya untuk pengguna kendaraan warga Tangerang belum siap ke arah bandara.
 
"Kami sudah melakukan survai kelokasi setelah diundang dari pengelola Bandara Soetta terkait rencana buka tutup pintu masuk M1 atau pegembalian kepada fungsinya, " kata Arief,  kepada wartawan.

Namun, dari hasil survai di lapangan jalan alternatif menuju arah ke bandara, selain dari pintu masuk M1 belum siap. Seperti Jalan Garuda yang dibangun tahun lalu belum siap, belokan kiri Perumahan Angkasa Pura II jalannya masih rusak dan terlalu patah serta Jalan Husen Sastranegara yang pengerjaan belum selesai semuanya.   

Karena jalur alternatif belum siap, Pemkot Tangerang meminta kepada PT AP II selaku pengelola Bandara terbesar di Indonesia itu untuk mengkaji lagi.

"Pemkot mendukung Angkasa Pura II demi kepentingan nasional untuk mengembangkan grand design, tapi sebaiknya berpikirlah kembali. Solusinya harus bersabar setelah pembangunan JOR II dari arah Perumahan BSD ke Bandara telah selesai, “ terangnya.

Coorporate Secretary PT Angkasa Pura II, Hari Cahyono mengatakan, pihaknya sudah pasti akan mempersiapkan jalan alternatif dulu sebelum pintu M1 dikembalikan ke fungsi awalnya sebagai pintu kawasan terbatas. “Oh itu sudah pasti, segala sesuatunya pasti disiapkan dengan matang. Kami akan siapkan rambu-rambu dan sosialisasi dulu,” katanya. (DRA)