TangerangNews.com
Kadis Tak Hapal Jumlah TL, Macet di Tangsel Menjadi
| Selasa, 24 Januari 2012 | 15:06 | Dibaca : 7518
Bundaran Pamulang. (tangerangnews / dira)
TANGERANG-Kemacetan yang terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah sangat mengkhawatirkan. Salah satu penyebabnya karena minimnya lampu merah (traffic light). Padahal, setiap lima menit sekali di salah satu jalan yang ada di kota tersebut, jumlah kendaraan yang melintas mencapai 30 kendaraan.
Namun, Dinas Perhubungan Kota Tangsel pada 2012 ini, hanya berencana membuat satu traffic light, yakni di Perempatan Puspitek. Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel Nurdin Marzuki mengatakan, pihaknya tak hapal berapa jumlah traffic light yang ada di Kota Tangsel. Alasannya, karena di Kota Tangsel kebanyakan jalan nasional dan provinsi serta jalan pengembang.
“Tahun ini kita berencana membangun satu traffic light, itu pun sebenarnya tanggung jawab Provinsi Banten. Tepatnya di perempatan Puspitek,” ujar Nurdin Marzuki, Selasa (24/1).
Diakuinya, penyebab macet karena minimnya lampu pengatur lalu lintas tersebut. Namun, untuk membangun traffic light, kata dia, pihaknya kesulitan, karena harus berkoordinasi dengan semua unsur, seperti Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Banten. “Banyak juga yang sudah mati, kami sendiri juga terus berkoordinasi,” ujarnya.
Meski banyak lampu merah yang sudah mati, Dinas Perhubungan Kota Tangsel mengaku hanya bisa membenahi satu traffic light saja tahun ini. Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Marta Lena mengatakan, ada lima traffic light yang dalam pengawasan Pemkot Tangsel.
Diantaranya adalah Jalan Raya Serpong-Gading Serpong (Aktif), Jalan Raya Serpong –Alam Sutera (tidak aktif), Jalan RE Martadinata-Gaplek (aktif), Jalan Jombang Raya –Zodiak (aktif) , Jalan Pondok Betung-Plaza Bintaro (aktif),
Sedangkan milik Provinsi Banten satu unit, yakni di Jalan Raya Puspitek Serpong-Muncul (tidak aktif). Milik pengembang PT BSD City ada empat unit, yakni Jalan Pahlawan Seribu –German Center (aktif), Jalan Soetopo-Santa Ursula (aktif), Jalan Sektor 1.2-Feeder Busway BSD Serpong (aktif) dan Jalan Cilenggang-Sinar Mas (tidak aktif). Milik pengembang PT Bintaro Jaya 1 unit, yakni di CBD Binator sector 7 (aktif).
“Traffic light lain yang rusak ada 3, yakni Jalan Raya Serpong –Assobirin, Jalan Moch Toha-Eks Terminal Pondok Cabe, Jalan Ir H Juanda-Kp Utan. Jadi total ada 14 lampu merah dengan kondisi aktif 8 unit. Tidak aktif 6 unit,” katanya.
Kapolsek Pamulang Kompol Zulkiefli Muridu mengaku, akibat kemacetan yang ditimbulkan karena ketiadaan traffic light. Pihaknya telah mengirimkan surat kepada Pemkot Tangsel agar dibuatkan traffic light di titik rawan kemacetan. “Kita sudah kirim surat terkait permintaan itu tiga bulan yang lalu. Namun, sampai sekarang dinas terkait belum membalasnya,” kata Zulkiefli.
Zulkiefli mengaku, telah menetapkan titik-titik yang perlu dipasangi traffic light. Seperti di pertigaan Parakan (Pamulang 2) dari arah BSD, Villa Dago, Bundaraan Pamulang dan perempatan Gaplek.
“Kalau ada traffic light akan meminimalisir kemacetan yang ada saat ini. Meskipun anggota kita mulai dari yang berseragam sampai yang tidak menggunakan seragam saya paksa pakai seragam untuk mengurai kemacetan. Karena, kemacetan pada jam sibuk bisa mencapai 1 km di titik tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Ciputat Kompol Alif mengatakan, atas kemacetan teresebut dirinya sendiri setiap pagi dan sore hari turun ke lapangan. Di sektor Ciputat, kata dia, titik kemacetan terparah tiga lokasi. “Yang pertama di depan Kampus UIN Syarif Hidayatullah, ini karena salah taruh JPO, yang kedua di pertigaan Situ Gintung dan ketiga di pertigaan Legosa. Di sini, setiap lima menit sekali kurang lebih ada 30 kendaraan yang melintas,” katanya.
Pantauan di titik kemacetan tersebut, sudah tidak ada lampu merah. Petugas pengatur lalu lintas Dinas Perhubungan Kota Tangsel juga tidak tampak di lokasi. (DRA)