TangerangNews.com

Jelang Pilwalkot, Birokrasi Saling Jegal

| Senin, 13 Februari 2012 | 18:37 | Dibaca : 785


Logo Pilkada (tangerangnews / dira)


TANGERANG-Menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Tangerang 2013 mendatang, perselisihan bukan hanya terjadi di kalangan politisi, namun juga antar birokrasi. Hal ini sudah dirasakan Direktur PDAM Tirta Benteng Ahmad Marju Kodri yang sebelumnya telah menyatakan siap maju dalam Pilwakot 2013.

Program PDAM Tirta Benteng untuk menyosialisasikan pentingnya menjaga kelestarian air ke sekolah-sekolah di Kota Tangerang, kini tidak diperbolehkan pihak sekolah dengan alasan dipolitisir.

"Awalnya, sejumlah sekolah sudah menyatakan siap bekerja sama dengan PDAM Tirta Benteng untuk sosialisasi kelestarian air ini. Tapi, belakangan kunjungan kami tidak lagi diterima, dengan alasan tidak ada izin dari dinas pendidikan, karena takut dipolitisir," ujar Humas PDAM Tirta Benteng Ichsan Sodikin, Senin (13/2).
 
Sementara Direktur Utama PDAM Tirta Benteng Ahmad Marju Kodri mengatakan, terganjalnya sosialisasi ini, tidak akan diambil pusing. Pihaknya akan terus menyosialisasikan akan pentingnya pelestarian air, guna menghindari krisis air yang bisa terjadi di Kota Tangerang.
 
"Jika kami tidak diizinkan untuk datang ke sekolah, kami akan berupaya untuk mengundang siswa-siswi ke PDAM. Karena, bagaimanapun sosialisasi yang kami berikan penting bagi generasi penerus dan demi kelestarian air untuk kehidupan mendatang," ujar Kodri saat ditemui di acara reuni SMKN 4 Kota Tangerang, Minggu (13/2) kemarin.
 
Aksi penolakan terhadap Dirut PDAM yang akan maju dalam Pilwakot 2013 ini, terjadi hampir di tiap-tiap sekolah. Ironisnya, meskipun PDAM Tirta Benteng yang menjadi sponsorship pada acara reuni akbar SMKN 4 Kota Tangerang, Direktur PDAM Tirta Benteng juga dilarang tampil di depan umum.(DRA)