TangerangNews.com

Demo Buruh PT Hand Sum Tex Ricuh

| Kamis, 23 Februari 2012 | 17:42 | Dibaca : 8218


Buruh saat melakukan aksi (tangerangnews / rangga)





TANGERANG-Aksi demo ribuan buruh PT Hand Sum Tex yang terjadi di Jalan Raya Mauk No.8, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang ricuh, Kamis (23/2). Para buruh wanita ini sempat bentrok dengan ormas yang diduga disewa oleh pihak perusahaan untuk membubarkan aksi mereka.

Hal itu terjadi saat sekitar 1.000 buruh berkumpul di depan perusahaan, pukul 07.00 WIB. Ketika mereka menggelar aksi, tiba-tiba datang sekelompok pria berpakaian hitam-hitam yang mengaku dari ormas. Mereka pun memaksa para buruh untuk bubar.


"Mereka bersama Satpam pabrik menarik dan mendorong-dorong kita agar membubarkan diri. Tapi kita lawan dengan mendorong mereka balik," kata Ayanah, koordinator aksi.

Akibat kerciuhan tersebut, beberapa buruh jatuh dan terluka. Sebagian dari mereka juga terpaksa masuk pabrik untuk kembali bekerja karena takut. "Kita diintimidasi agar tidak melakukan aksi," tandas Ayanah.

Beberapa saat kemudian, aksi buruh berlanjut. Dengan membentangkan poster dan spanduk, mereka memprotes perlakuan manajemen perusahaan yang semena-mena terhadap karyawan. "Sebelumnya perusahaan melakukan PHK sepihak terhadap rekan kami tanpa ada alasan jelas, padahal karyawan itu sudah bekerja lebih dari 15 tahun," kata  Ayanah.


Menurutnya, pada tahun ini sudah 10 orang yang di PHK oleh perusahaan. Mereka hanya diberi pesangon antara Rp15-20 juta saja. "Pemberian pesangon tidak sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan. Rata-rata yang di PHK itu karyawan yang sudah tua," pungkasnya.

Selain PHK sepihak, managemen perusahaan selama ini belum memenuji hak-hak normatif buruh, seperti upah sektoral seperti yang telah disepakati beberapa waktu lalu. Mereka mengancam akan melakukan aksi lebih besar lagi dan juga mendatangi kantor Disnaker serta Kantor Wali Kota Tangerang bila tuntutannya tidak dipenuhi.
"Perusahaan belum menerapkan upah sektoral disini, selain itu hak normatif kita juga belum dipenuhi. Bayangkan ada 1800 karyawan yang hak-haknya dikebiri disini," tegasnya.(RAZ)