TANGERANGNEWS-Proyek monorel yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten ternyata mendapat antusias dari perusahaan asing. Salah satu perusahaan asing langsung mempresentasikan bentuk kerjasama tersebut kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel). Namun, karena proyek monorel tersebut melintasi dua wilayah Kota, yakni Kota Tangsel dan Kota Tangerang, kewenangannya berada di Provinsi Banten.
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany membenarkan sudah adanya perusahaan asing yang tertarik untuk bekerjasama para proyek moda transportasi massal tersebut. "Iya memang benar, saya lupa nama perusahaannya apa. Namun, yang jelas perusahaan dari Cina," ujar Airin, Jumat (24/2/2012) di Damai Bukit Golf , Bumi Serpong Damai, Kota Tangsel.
Sekda Kota Tangsel Dudung E Direja mengatakan, dalam pertemuan itu pihak perusahaan asing telah mempresentasikan bentuk monorel dan bagaimana bentuk kerjasamanya.
Menurutnya, jika menlihat dari presentasi tersebut, perusahaan Cina itu sudah terbiasa mengerjakan proyek monorel.
"Mereka perusahaan besar. Tapi seperti kata Bu Wali (Airin Rachmi Diany). Kita tidak bisa memutuskan, Bu Wali menyerahkan semua kepada Pemerintah Provinsi Banten," katanya.
Tetapi, kata Sekda, dari segi persiapan Pemkot Tangsel telah lebih siap untuk pembangunan monorel. Sebab, dalam Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RTRW) sudah terdapat rencana tersebut. "Kita siap menerima gagasan Pemprov Banten," katanya.
Seperti diketahui sebelumnya, Pemprov Banten telah mengekspos rencana pembangunan monorel sejak 2010 lalu. Proyek yang digagas untuk mengurai kemacetan tersebut bahkan telah sampai pada tahap penyusunan pra Feasibility Study (FS). Pihak Pemprov dan DPRD Banten sendiri telah membawa rencana tersebut ke Badan Perencanaan Nasional (Bappenas).
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten M Husni Hasan ketika dihubungi mengatakan, Pra FS itu sudah diserahkan ke Bappenas untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Bappenas. Sebenarnya, sebelumnya juga telah ada perusahaan asing lainnya yang telah tertarik dengan proyek ini, diantaranya perusahaan dari Amerika dan Malaysia.
“Nantinya, investor tersebut akan menganalisasi sisi bisnis mereka dalam proyek tersebut. Apakah ini potensial atau tidak, kalau potensial kemudian tahap selanjutnya dilakukan tender,” ujarnya. (FAW/ADV)