TangerangNews.com

Bank Dunia Tertarik Jadikan Kota Tangerang Pilot Project Sampah

| Kamis, 24 Mei 2012 | 16:51 | Dibaca : 852


Truk Sampah (tangerangnews / dira)


 

TANGERANG-Bank Dunia tertarik dengan program pengelolaan sampah Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang karena dinilai dapat mengurangi dampak global warming. Program tersebut pun rencananya akan dijadikan pilot project atau proyek percontohan di Indonesia.
 
Pemkot Tangerang juga akan mewakili Indonesia dalam kegiatan Carbon Expo, yang diselenggarakan Bank Dunia di Jerman, pada tanggal 30-31 Mei 2012. Acara tersebut berkaitan dengan maslah penanggulangan global warming.
 
“Bank Dunia sudah beberapa kali meninjau pengelolaan sampah di Kota Tangerang dan melihat progresnya. Sehingga mereka meminta Pemkot Tangerang untuk mempresentasikan penerapan sistem pengelolaan sampah tersebut dalam Carbon Expo. Mereka tertarik menjadikan Kota Tangerang sebagai pilot project,” kata Wakil Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Kamis (24/5).
 
Selain itu, jika Pemkot Tangerang berhasil lolos dalam presentasi tersebut, Bank Dunia berencana memberikan bantuan sebesar US$ 25 Juta untuk penanganan sampah di Kota Tangerang. “Ya bantuan itu nanti akan ditentukan setelah presentasi. Tapi Pemkot Tangerang sangat berharap tak hanya bantuan tunai yang diberikan tapi juga dalam bentuk teknologi," tutur Arief.
 
Sementara Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan bidang Bina Program Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang, Sugiharto Achmad Bagdja mengatakan Carbon Expo tesebut juga kaan dihadiri perwakilan dari Negara lainnya seperti Cina, Jepang, Thailand, Jerman dan hampir seluruh Negara di Eropa. “Kita sebagai perwakilan dari Indonesia akan mempresentasikan profil Kota Tangerang dan profil sistem pengelolaan sampah,” katanya.
 
Menurutnya, hingga saat ini, beberapa program penganan sampah yang sudah dilakukan Pemkot Tangerang sehingga menarik perhatian Bank Dunia adalah merubah profil perkampungan dalam kota menjadi kota hijau, melalui progran Kampung hijau dan sekolah hijau. “Selain itu juga sistem komposter dan bank sampah yang diterapkan diperkampungan, serta pengelolaan sampah menjadi gas metan,” katanya.(RAZ)