TangerangNews.com

Dinas PU Kota Tangerang Periksa Kelayakan Jembatan

| Kamis, 7 Juni 2012 | 20:48 | Dibaca : 1896


Jembatan dibangun, setelah terjadi sengketa lahan di Kawasan Industri Kali Sabi, Cibodas, Kota Tangerang. (tangerangnews / dira)


 

TANGERANG – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangerang memeriksa sejumlah jembatan yang membentang di Sungai Cisadane, Kamis (7/6).  Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi ambruknya jembatan akibat konstruksi yang tidak layak.
 
Dengan menggunakan perahu karet, sejumlah petugas konsultan yang ditunjuk Dinas PU Tangerang melakukan pemeriksaan menyeluruh di bawah jembatan. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah kerusakan seperti baut yang hilang, hingga keretakan dengan ukuran yang bervariasi.
 
Petugas Konsultan Konstuksi Asep mengatakan, ada lima jembatan yang akan diperiksa seperti Jembatan Pintu Air 10, Jembatan Satria, Jembatan Cisadane Satu Dan Dua serta hingga Jembatan Teuku Umar. “Pemeriksaan jembatan ini merupakan program rutin DInas PU Kota Tangerang. Untuk tahap awal, pemeriksaan difokuskan pada fisik konstruksi  jembatan rangka baja,” katanya.
 
Dari hasil pemeriksaan itu, kata Asep, nantinya akan diketahui pasti kondisi fisik kelima jembatan tersebut serta penanganan yang harus dilakukan. “Sejauh ini masih cukup aman, hanya ada beberapa baut saja yang hilang,” ungkapnya.
 
 Kabid Binamarga Dinas PU Kota Tangerang Herry C Trunajaya mengatakan, selain ditemukan baut yang hilang dan keretakan, pihaknya juga menemukan banyaknya tunawisma yang tinggal di kolong jembatan.
 
 “Kami akhwatir aktifitas para tunawisma yang tinggal di kolong jembatan akan mempengaruhi kondisi jembatan. Seperti membakar sampah, hal itu dapat membuat konstruksi jembatan menjadi rapuh dan rawan ambruk,” ucapnya.
 
Menurutnya kondisi jembatan yang ada di Kota Tangerang ini seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah yang berwenang. Khusus untuk jembatan yang membentang di atas Cisadane tangungjawabnya ada dibeberapa pihak, Balai Besar Ciliwung Cisadane, Dinas PU Provinsi Banten, dan juga pemerintah setempat.
 
“Selain itu, kami juga melihat bahwa kesadaran masyarakat masih minim untuk turut menjaga kondisi jembatan. Diharapkan masyarakat bisa membantu menjaga fasilitas ini dengan tidak lagi mengambil manfaat dari kontruksi jembatan yang ada saat ini. Apalagi mengambil bautnya,” tandasnya. (KUN)