TangerangNews.com

Rumah Anggota DPRD Kota Tangerang Diamuk Massa

| Rabu, 27 Juni 2012 | 13:45 | Dibaca : 4131


Mobil yang dibakar massa (tsngerangnewd / dira)


  TANGERANG-Rumah Anggota DPRD Kota Tangerang H Karnadi di Jalan Pajak Terusan, RT 06/03, Kelurahan Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, menjadi sasaran amuk massa yang diduga ormas Front Betawi Rempug (FBR), Rabu (27/6) dini hari.

Karnadi yang juga Ketua Ormas Pemuda Pancasila (PP), ini menjadi sasaran masa karena dipicu tewasnya salah satu anggota FBR akibat bentok dengan PP di Tangsel.   Menurut Keterangan Karnadi, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Masa FBR datang dengan menggunakan 500 motor. Dengan menggunakan atribut FBR, Mereka membawa senjata tajam dan bom molotov.  

"Mereka masuk lewat pintu pagar belakang. Lalu membakar satu mobil Suzuki Eskudo bernomor B 1236 KM, Volvo bernomor B 735 JJ dan satu motor Kaisar bernomor B 3205 NUH. Saya mengenali anggota FBR itu dari kaos yang mereka pakai," kata anggota Fraksi Golkar ini, saat ditemui di rumahnya.  

Awalnya, Karnadi mengaku tidak tahu ada ratusan masa FBR yang menggeruduk rumahnya. Mereka datang ketika ia sedang tidur di rumah. Lalu tiba-tiba saja, ia dibangunkan istrinya. "Dalam keadaan panik, istri saya teriak menyuruh saya keluar. Saya kira ada kebakaran, karena saya liat di luar jendela ada api. Kemudian saya keluar lewat pintu depan, disana ada polisi menyuruh saya masuk ke mobil patroli," ungkapnya.   Karnadi kemudian diamankan ke rumah orangtuanya, sementara anak dan istrinya menyelamatkan diri ke rumah saudaranya

. Ia kembali ke rumah setelah massa membubarkan diri sekitar pukul 04.00 WIB. "Saya kembali saat keadaan sudah sepi. Untung massa tidak masuk lewat pintu depan. Kalau tidak, saya mungkin sudah tidak selamat," pungkasnya.   Karnadi mengaku tidak tau penyebab penyerangan masa FBR ke rumahnya. Sedangkan terkait isu adanya anggota FBR yang tewas di bunuh PP di Tangsel, ia ketahui dari Kapolres Metro Kota Tangerang Kombes Pol Wahyu Widada.  

"Saya juga tidak tahu kenapa. Saya baru tau dari Kapolres saat ke rumah saya dan bilang kalau ini akibat tewasnya salah satu anggota FBR. Tapi belum saya kroscek ke anggota PP," katanya.   Terkait peristiwa ini, ia ingin agar Polisi memprosesnya sesuai hukum. Untuk ke depan, Karnadi menegaskan tidak akan berkoordinasi dengan pihak FBR. "Saya pikir tidak perlu koordinasi. Sudah ada hukum, saya minta diproses oleh kepolisian," terangnya.   Saat ini, puluhan petugas kepolisian masih berjaga di rumah Karnadi. Garis polisi juga di pasang di pintu pagar halaman belakang rumah Karnadi.(RAZ)