TangerangNews.com
Pool Blue Bird Digeruduk Ormas
| Kamis, 9 Agustus 2012 | 22:38 | Dibaca : 4448
Reporter : Bambang Soesatyo
TANGERANG-Akibat tuntutan janji pengobatan tidak kunjung dipenuhi, puluhan anggota organisasi massa (Ormas) menggeruduk pool taxi Blue Bird Group, Jalan Makam Bahagia, Kelurahan Perigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, Kamis (9/8). Pasalnya, salah satu rekan Ormas itu cidera tertabrak salah satu supir taksi blue bird di Jakarta Barat pada tanggal 7 Juli 2012 silam.
Menurut Ketua ormas yang tergabung dalam FBR Gardu Pangeran Selor Cipulir Kholid, saat kejadian memang sudah ditangani polisi Jakarta Selatan.
"Saat mengurus kejadian kecelakaan itu, pihak blue bird sudah menggunakan perjanjian. Saat itu, mereka berjanji membantu korban sebanyak Rp10 juta. Dan mereka baru kasih uang ke kami sebanyak Rp8 juta. Sedangkan sisanya akan diberikan beberapa hari lagi, namun hingga korban sudah pulang dari rumah sakit, belum juga diberikan sisa uang itu," ungkapnya.
Pihaknya, kata Kholid, sudah berkali-kali mencoba mendatangi pool taxi itu, namun tidak berhasil.
"Biaya pengobatan semuanya sekitar Rp30 juta. Sedangkan korban termasuk orang yang tidak mampu. karena itu, kami sudah berkali-kali datang untuk minta kekurangan, tapi tidak ada jawaban. Itu juga, untuk pengobatan sudah dibantu dari Jasaraharja dan menggunakan surat keterangan rumah tangga miskin (SKTM)," lanjutnya, seraya menjelaskan, salah satu anggotanya sudah bisa menemui pihak blue bird.
"Sekarang salah satu anggota kami ada di dalam. Ini sudah lewat jauh dari janjinya dan kami sudah dua kali datang ke sini. Kalau sudah dikasih ya gak akan begini. Sepertinya harus di ramein baru ngasih," tukasnya.
Pantauan, sebanyak tiga orang anggota Mapolsek Pondok Aren terlihat berjaga-jaga dilokasi. Sedangkan puluhan anggota FBR dengan menggunakan sepeda motor terlihat lalu lalang di lokasi pool taksi untuk menunggu kepastian pihak blue bird. Mereka baru meninggalkan lokasi, setelah ada pertemuan di ruang keamanan Blue Bird dengan salah satu anggotanya.
Sementara itu, Jupris, salah satu sopir taksi Blue Bird, marah-marah tehadap puluhan wartawan yang meliput peristiwa itu dan memanggil keamanan untuk mengusir wartawan. Menurutnya, wartawan memasuki daerah terlarang.
"Kenapa harus kesana, itu kan daerah terlarang," katanya sambil menujuk ke tempat pengisian BBM untuk taksi yang dijadikan tempat wartawan singgah untuk menunggu pertemuan anggota FBR dan pihak Blue Bird itu.