TangerangNews.com

Pria Paruh Baya Tewas Usai Pijat Plus-Plus

| Selasa, 2 Oktober 2012 | 18:46 | Dibaca : 2201

Reporter : Kun Athira
 
TANGERANG-Sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah gambaran nasib Gunarto, 65, warga Jalan Cendrawasih, Blok A36/17, RT 003/011, Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondokaren, Kota Tangsel. Pasalnya, usai berhubungan intim dengan seorang pemijat, ia langsung tewas ditempat, Selasa (2/10).
 
Peristiwa itu bermula saat Gunarto mendatangi sebuah panti pijat kelas melati yang menjadi langganannya, di Jalan Ceger Raya, Kelurahan Jurang Mangu Permai, Kecamatan Pondokaren, sekitar pukul 11.00 WIB.
 
Tanpa perasaan sungkan, Gunarto langsung memilih wanita pemijat yang dikehendaki. Setelah itu Gunarto langsung masuk kamar, dan menanggalkan seluruh bajunya untuk dipijat. Saat itu, Gunarto memilih PS alias N, 26, sebagai jasa pemuasnya.
 
“Korban sudah sering datang ke sini. Tiap kali datang pasti ganti cewek yang memijatnya. Kali ini giliran saya yang memijat," ucap PS alian N saat ditemui di Polsek Pondokaren.
 
Menurut N, sebelum dipijat korban tidak minum obat apapun seperti jamu atau obat kuat. Yang jelas, setelah memijat sekitar 30 menit, Gunarto langsung minta dilayani untuk berhubungan intim dengan N. “Saya tidak tahu kalau sebelum sampai ke panti pijat dia minum obat dulu. Tapi memang saya sempat hubungan intim dengan dia,” ujarnya.
 
Selanjutnya kata N, Setelah selesai berhubungan intim, mendapat telepon dari seseorang. “Dia lalu keluar kamar untuk menerima telepon. Saya juga keluar kamar untuk ke kamar mandi. Setelah saya balik lagi ke kamar, ternyata dia sudah di atas tempat tidur dengan kondisi kejang-kejang dan mulut mengeluarkan busa,” bebernya.
 
Panik melihat Gunarto kejang-kejang dan mulut mengeluarkan busa, N langsung memanggil karyawan panti pijat lainnya. Setelah pihak panti pijat melaporkan ke Polsek Pondokaren.
Kapolsek Pondokaren Kompol Parmono menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan apa penyebeb kematian dari Gunarto. “Kami akan tunggu hasil visum dulu dari pihak rumah sakit," ujarnya.
 
Namun kata Parmono, di saku bajunya dijumpai obat diabetes. "Tidak ada bekas luka atau apapun yang mencurigakan. Saat ini kami masih menunggu hasil visum RS Premier Bintaro. Kami juga sudah minta lima orang karyawan panti pijat itu untuk dimintai keterangan,” singkatnya.