TangerangNews.com
4 Paku Terpendam di Punggung Wiyah
| Jumat, 2 November 2012 | 21:42 | Dibaca : 1284
Empat paku berada dipunggung Wiyah. (tangerangnews / rangga)
TANGERANG-Warga Komplek Taman Mangu Indah Blok E1 No.3 Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel dihebohkan dengan penyakit yang diderita Wiyah ,52.
Warga asal Sukabumi yang ditemukan warga di Pondok Aren tersebut diketahui menderita penyakit aneh, dengan empat batang paku di tubuhnya.
Semula, Wiyah ditemukan warga di sekitar Pasar Pondok Aren. Saat itu Wiyah tengah mengalami sakit yang luar bisa, akibat benjolan besar di bagian punggungnya.
Karena kasihan, warga pun melarikan wanita paruh baya itu ke Marcilea Foundation.
Bersama dengan Marcilea Foundation, Wiyah lantas dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosa mengalami penyakit benjolan di atas tulang ekor.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, Wiyah mengalami penyakit pembengkakan tulang belakang,” kata Marcilea, Pendiri Rumah Bersama Marcilea Foundation, Jumat (2/11).
Anehnya, kata Marcilea, bukan hanya benjolan pada tulang belakang yang membuat Wiyah kerap mengalami kesakitan yang luar biasa.
Wiyah juga diduga menderita penyakit aneh, yaitu ada paku di dalam tubuhnya.
“Walaupun secara medis sulit dibenarkan, tapi hasil rontgen di RSUD Tangsel dan RS Fatmawati, menunjukan adanya benda aneh berupa paku didalam tubuh Wiyah. Itulah yang membuat kami heran,” ucapnya lagi.
Keheranan pihak rumah sakit dan dirinya tidak berhenti sampai disitu. Hasil rontgen lanjutan yang dilakukan di RSUD Tangsel dan RS Fatmawati, dokter kembali heran lantaran tidak hanya satu paku yang bersemayam di tubuh Wiyah, tapi ada kira-kira 4 batang sekaligus yang bersarang.
“Keanehan ini coba kami urai secara medis,” imbuh Marcilea.
Saat ini, Wiyah ditampung sementara di Rumah Bersama Marcilea Foundation, di Komplek Taman Mangu Indah Blok E1 No 3 kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel. Ia masih menjalani penanganan dari pihak Rumah Sakit Fatmawati, karena masih harus dikontrol oleh dokter tentang penyakit anehnya.
Sementara itu, Wiyah saat ditemui mengatakan, ia sengaja ke Kota Tangsel lantaran bingung harus berobat kemana. Di Sukabumi, Wiyah mengaku tidak banyak yang peduli dan terus mengalami penderitaan yang dia sendiri tidak tahu apa penyebabnya. “Saya berbulan-bulan berjalan kaki dari Sukabumi ke Tangsel, tersesat tanpa ada yang peduli. Baru sekarang saya diobati,” ujar Wiyah.
Ditanya soal keluarganya di Sukabumi, Wiyah mengaku sudah tidak memiliki sanak keluarga karena sudah pada meninggal.
“Anak juga saya tidak punya, jadi saya pergi untuk mencari makan, tapi tersesat di jalan dan sampai ke sini. Saya juga tidak tahu jalan pulang soalnya saya tidak bisa baca, semoga saya bisa cepat operasi, soalnya kalau buat tiduran sakit kayak tertusuk jarum,” aku Wiyah.